Sering Main Gadget, Tingkatkan Gangguan Visus Mata Pada Anak

:


Oleh Putri, Senin, 24 Juli 2017 | 19:22 WIB - Redaktur: Juli - 485


Jakarta, InfoPublik - Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Eni Gustina mengatakan bahwa gadget berdampak pada peningkatan prevalensi gangguan visus mata atau tajam penglihatan anak.

Disebutkan berdasarkan pemeriksaan pada siswa SD yang dilakukan Kemenkes pada 2016 lalu, di beberapa daerah Indonesia menunjukkan 20-25 persen anak mengalami visus mata.

"Jumlah tersebut meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Karena mata ada kemampuan daya akomodasinya, kalau mata lelah akan berdampak pada visus mata anak," katanya saat temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (24/7).

Tak hanya berpengaruh pada tajam penglihatan anak, hasil penelitian dari Satgas Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengungkapkan penggunaan gadget sejak kecil yang paling dominan juga mengakibatkan keterlambatan berbicara (late speech).

Selain itu lanjutnya, penggunaan gadget pada anak sejak dini juga berpengaruh pada gangguan perilaku anak seperti hiperaktif, autisme, dan obesitas karena kurangnya gerak tubuh.

Zaman dahulu anak-anak melakukan aktivitas fisik bersama orang tuanya. Hal seperti ini, menurut Eni akan mengembalikan permainan-permainan, akan mendukung perkembangan anak seperti sosialisasi dalam berkelompok, mengembangkan kreativitas, dan lainnya.

Sedangkan zaman sekarang menurutnya, anak-anak diberikan gadget sementara orang tuanya membaca, menonton televisi, bahkan tak jarang bermain gadget juga.

"Anak banyak ingin tahu, minat, dan lainnya karena tidak ada wadah untuk menaunginya maka anak tersebut berlari ke gadget. Bisa dipengaruhi orang tua yang sibuk dengan gadget, anak-anak tidak mendapat perhatian dan meniru perilaku orang tua," jelas Eni.