Presiden Siap Menambah Rumah Subsidi Bagi MBR

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 24 Juli 2017 | 06:24 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo akan menambahkan jumlah subsidi rumah yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) apabila banyak masyarakat yang memintanya.

"Kalau peminatnya banyak, masyarakat ingin subsidi, kita tambahin lagi tahun depan,” kata Presiden saat mengunjungi Kelurahan Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Minggu (23/7).

Program tersebut mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, terbukti pada saat meninjau salah satu pembangunan program itu di wilayah Provinsi Riau, tercatat sebanyak 700 rumah yang dibangun mendapatkan sambutan positif.

“Di lokasi ini dibangun 1.147 rumah, sudah selesai dibangun 700 dan laku keras, yang antri banyak sekali,” ucap Presiden. 

Maka dari itu, Presiden akan terus meninjau proyek Program Sejuta Rumah di sejumlah daerah, seperti Karawang, Tangerang, dan Balikpapan. 

Tujuan penambahan pemberian subsidi ini tak lain adalah untuk mewujudkan cita-cita pemerintah dalam meningkatkan jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki rumah. 

“Arahnya ke sana subsidi pemerintah, DP 1 persen dan bantuan uang muka,” ungkapnya.

Meski rumah bersubsidi dengan harga terjangkau, namun Presiden memuji kualitas bangunan dari rumah tersebut. Hal ini, lanjut Presiden, tak lepas dari peran pengawasan pemerintah daerah setempat.

“Tadi saya lihat kualitasnya dibanding yang lain-lain, saya lihat ini yang paling bagus. Mungkin karena ini diawasi Pak Bupati dan Pak Gubernur,” ujar Presiden.

Selain itu, Presiden juga menyatakan bahwa sasaran konsumen dari rumah murah ini adalah mereka yang berpenghasilan antara Rp3-4 juta. Sehingga biaya angsuran setiap bulannya sangatlah ringan jika dibandingkan dengan biaya sewa rumah sebesar Rp600 ribu/bulan.

“Cicilan untuk 15 tahun, kurang lebih Rp900 ribu/bulan, kalau yang 20 tahun bisa Rp780 ribu/bulan,” tuturnya. 

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Kampar Aziz Zainal.