:
Oleh Yudi Rahmat, Minggu, 5 Juni 2016 | 20:21 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 269
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keluarga memiliki peran strategis dalam melindungi generasi bangsa dari penyalahgunaan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza).
“Menyelamatkan generasi bangsa menjadi tugas bersama dan bisa dimulai dari lingkungan keluarga,” ujar Mensos Khofifah di Pondok Pesantren Almanshuriyah Ta'limushibyan, Desa Bonder, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (4/6).
Lingkungan keluarga, kata Mensos, perlu diperjelas bahwa tugas mewujudkan generasi yang bebas penyalahgunaan Napza tidak hanya para ibu, melainkan juga tugas dari para ayah.
“Para ibu sudah disibukkan dengan urusan rumah tangga. Nah, peran para ayah bisa dioptimalkan mendidik dan menyiapkan generasi bangsa agar terbebas dari penyalahgunaan Napza,” ucapnya
Selain napza, konten pornografi dan pornoaksi, serta minuman keras tidak kalah ganas dan merusak generasi bangsa. Sehingga, perlu ikhtiar serius untuk menyelamatkan agar mereka sehat dan selamat.
“Tiga perusak yang sudah menjadi satu paket, yaitu napza, pornografi dan miras. Itulah hasil survei dan kajian yang menyatakan ketiganya bisa jadi pemicu berbagai tindak kejahatan,” tandasnya.
Baru-baru ini, berbagai tindak kekerasan dan kesadisan terhadap anak dan perempuan, salah satu pemicu pelaku sebelum melakukan perbuatannya adalah menonton konten pornografi dan menenggak miras.
“Berbagai tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan akhir-akhir ini, salah satu pemicunya adalah konten pornografi yang bisa diakses dengan mudah lewat hanphone dan menenggak miras,” katanya.
Setelah lingkungan keluarga dengan menyeimbangkan peran ibu dan ayah. Kemudian peran dunia pendidikan, baik formal maupun non formal agar mengajarkan nilai-nilai luhur, moralitas serta akhlak mulia.
“Dunia pendidikan tak hanya menjadikan anak-anak dan generasi bangsa cerdas, tetapi moralitas dan akhlak mulia sangat penting dan harus menjadi bagian integral dari dunia pendidikan itu sendiri,” harapnya.
Kegagalan dunia pendidikan melahirkan manusia yang cerdas dengan moralitas dan akhlak mulia, akan sangat berdampak pada kerusakan dan kehancuran tatanan sosial dan mentalitas suatu bangsa dan negara.
“Tak bisa dipungkiri dunia pendidikan memiliki peran strategis melahirkan manusia cerdas, sekaligus memiliki moralitas dan akhlak mulia,” tegasnya.
Kecanggihan teknologi dan informasi harus disikapi positif. Sebab, jika tidak yang terjadi dampak negatif yang merusak, misalnya dipergunakan untuk mengakses berbagai situs dengan konten pornografi.
Rangkaian kunjungan Mensos dilanjutkan bersilaturahim ke Ponpes Nurul Haramain dan menyampaikan kuliah umum bagi mahasiwa Bidikmisi IAIN Mataram.