:
Oleh H. A. Azwar, Jumat, 27 Mei 2016 | 15:54 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 858
Jakarta, InfoPublik - Menyambut bulan suci Ramadhan yang jatuh pada awal Juni 2016, Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kementerian Ketenagakerjaan menggelar acara ‘munggahan’ di penghujung bulan Sya’ban ini.
Kepala Barenbang Kemnaker Sugiarto Sumas mengatakan, acara munggahan merupakan tradisi yang masih rutin dilaksanakan dan patut dipertahankan mengingat banyaknya nilai positif dari kegiatan tersebut. Kata 'munggahan' sendiri artinya naik, mengandung makna filosofi yang dalam.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang luar biasa dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, bulan ini ibarat tanah subur yang siap di taburi benih-benih kebajikan. Semua amalan ibadah di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Maka sepatutnyalah kita mempersiapkan diri menghadapi bulan penuh berkah ini, kata Sugiarto di Kantor Kemnaker, Jumat (27/5).
Menurutnya, acara munggahan ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan. Melalui acara munggahan, Sugiarto berharap umat muslim bisa meningkatkan kesadaran untuk menjalankan syariat agama dan mampu mengevaluasi diri melalui acara munggahan ini diharapkan kita dapat naik serta mempererat tali persaudaraan antar pimpinan dan seluruh pegawai di lingkungan Barenbang Ketenagakerjaan.
Mari kita sambut bulan ramadhan yang penuh hikmah dan ampunan dengan semangat memperbaiki diri, semoga Allah Swt melimpahkan berkah rahmat dan hidayah-NYA, ujar Sugiarto.
Selain itu, lanjut Sugiarto, acara ini merupakan konvensi dari acara silaturrahmi dan saling memaafkan sebelum memasuki bulan ramadhan.
Waktu berjalan begitu cepat, saat ini kita sudah menapaki hari-hari terakhir bulan Sya'ban. Ramadhan telah tiba di hadapan, padahal kita belum lama meninggalkan bulan mulia itu. Maka, benarlah apa yang disyaratkan Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan HR Bukhori “Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai daripadanya yakni kesehatan dan kesempatan (waktu luang), papar Sugiarto.
Pada kesempatan tersebut, Sugiarto mengajak umat Islam untuk berbenah diri dan menata hati sejak dini guna menyambu bulan Ramadhan yang penuh ampunan. Sugiarto juga berpesan, saat menjalankan ibadah pusa di bulan Ramadhan nanti, seluruh jajarannya harus tetap bekerja dengan baik sesuai aturan dan jam kerja yang telah di tetapkan. Sebab, Ramadhan buka bulan untuk malas-malasan karena menahan lapar dan hawa nafsu.
Ramadhan merupakan momentum untuk meningkatkan produktivitas mengingat bekerja dan mengabdi pada negara juga merupakan ibadah, tukas Sugiarto.