:
Oleh Astra Desita, Rabu, 25 Mei 2016 | 07:08 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 285
Jakarta, InfoPublik - Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktoral Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan pemerintah provinsi Bali dan Asosiasi Museum Indonesia akan melakukan Pertemuan Nasional Museum se-Indonesia di Sanur Paradise Hotel, Denpasar Bali pada tanggal 30 Mei - 2 Juni 2016.
"Sebanyak 300 kepala museum akan menghadiri pertemuan nasional museum tersebut," tutur Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud, Harry Widianto, pada jumpa pers di Gedung Kemdikbud Jakarta, Selasa (24/5).
Menurut Harry, kegiatan ini mengambil tema "Mewujudkan Ekosistem Museum yang Berkarakter dan Berkeperibadian Nasional". Penyelenggaraan kegiatan ini didasari oleh kondisi permuseuman di Indonesia yang kini berkembang dengan pesat dan hingga Maret 2006 tercatat Indonesia memiliki 416 museumm yang dikelola baik oleh pemerintah maupun swasta.
Namun kata Harry, jumlah yang banyak ini harus diiringi pula dengan sejumlah kelengkapan koleksi museum lengkap dengan informasinya yang valid, perangkat sarana fisik, dan sumber daya manusia yang cerdas dan kreatif. Hal ini sejalan dengan dengan tugas museum yang tertuang di dalam peraturan pemerintah No 66 tahun 2015 tentang museum, yaitu sebagai lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.
Harry mengatakan museum merupakan tempat yang berperan di dalam edukasi dan hiburan, sehingga lembaga museum harus dapat memberikan kesenangan bagi pengunjungnya. Untuk itu dibutuhkan program publik yang menyenangkan agar masyarakat tertarik untuk berkunjung ke Museum.
"Musium di Indonesia ke depan juga harus berkembang dan lebih berkualitas, agar dapat melayani masyarakat dengan baik, serta dapat menjawab tantangan di ranah Internasional. Tantangan dan peluang inilah yang akan didiskusikan selama berlangsungnya pertemuan nasional museum se-Indonesia," kata Harry.
Rangkaian kegiatan ini kata dia, terdiri dari paparan, diskusi, pameran dan kunjungan ke beberapa museum di Bali disusun dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah, pemda, kepala museum, pemerhati museum, serta komunitas museum untuk bertukar informasi demi mamajukan musium di Indonesia.
Di dalam diskusi juga lanjut Harry, diupayakan adanya pengembangan isu-isu strategis di bidang permuseuman untuk meningkatkan peran dan citra museum bagi masyarakat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan museum dalam memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas informasi bagi masyarakat mengingat sekarang ini teknologi digital telah menjadi bagian hidup masyarakat pada umumnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan para peserta kata Harry, akan diundang beberapa nara sumber antara lain Roy Suryo, Harry Darsono, Suratman Worosuprojo, Nyoman Gunarsa, Thomas A Siregar dan nara sumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Direktur e-govermen, Firmansyah Lubis. Keynote speaker akan diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.
Melalui kegiatan ini diharapkan kepala museum dari masing-masing daerah di Indonesia akan mendapatkan pengetahuan baru dan juga bertukar pengelaman dengan museum lainnya.
Selain itu merupakan forum bagi insan permuseuman untuk menyampaikan pendapat dan pandangannya mengenai bagaimana mengelola dan mengembangkan museum. Dengan demikian akan banyak inspirasi yang didapatkan untuk dapat diterapkan dimusiumnya agar keberadaan museum dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat.