:
Oleh Astra Desita, Selasa, 24 Mei 2016 | 00:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 259
Jakarta, InfoPublik - Guna membangkitkan ingatan dan inspirasi, menampilkan keteladanan dari nilai-nilai kepahlawanan, serta memupuk karakter pada generasi muda, Kemendikbud akan menggelar kegiatan Lawatan Sejarah Nasional atau Lasenas.
Menurut Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, Lasenas ini akan mengusung tema Satu Abad Jenderal Sudirman.
Lasenas adalah kegiatan perjalanan mengunjungi situs bersejarah yang merupakan bagian dari simpul-simpul perekat yang berorientasi pada nilai-nilai perjuangan dan persatuan untuk memperkokoh integrasi bangsa, tutur Hilmar Farid pada jumpa pers di Gedung Kemendikbud Jakarta, Senin (23/5).
Hilmar mengatakan, tujuan dari kegiatan ini pertama adalah memberikan dan membangkitkan wawasan serta kesadaran bagi generasi muda untuk meneladani semangat juang dan pengabdian Jenderal Soedirman.
Kedua, membangkitkan ingatan kolektif bangsa melalui penanaman nilai-nilai sejarah bagi generasi muda dari berbagai daerah untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketiga, memahami nilai-nilai kepahlawanan dan arti dari perjuangan para tokoh sejarah dimasa lampau sehingga dapat menumbuhkan idealisme dan jiwa patriotik.
Keempat kata Hilmar, untuk merajut kesinambungan gagasan dan cita-cita perjuangan kemerdekaan bangsa dan mampu menemukan sikap Arif untuk mengisi kemerdekaan. Kelima, memperkenalkan objek-objek peninggalan bersejarah dan mengenal lebih dekat warisan budaya bangsa guna menumbuhkan sikap gemar melestarikan, melindungi dan memelihara peninggalan dan sejarah.
Menurut Hilmar, selama lima hari peserta akan diajak untuk melawat tempat persinggahan Jenderal Soedirman selama melakukan Perang Gerilya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 25-29 Juli 2016, berawal dari rumah dinas Jenderal Soedirman di Kota Yogyakarta, Desa Sobo, Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan dan berakhir di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Hilmar mengatakan peserta berjumlah 200 orang, yang terdiri dari siswa SMA terpilih yang ditetapkan dari hasil Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) yang dilaksanakan oleh 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (PBNB) di seluruh Indonesia.
"Guru sejarah tingkat SMA, saksi sejarah, keluarga pahlawan, instansi terkait dan LSM. pemangku kepentingan di bidang sejarah, BPNB, nara sumber dan wartawan," tuturnya.