:
Oleh Juliyah, Senin, 23 Mei 2016 | 16:03 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 152
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah akan bagun RS kelas D pratama berkapasitas 50 tempat tidur khusus di daerah terpencil dan perbatasan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan rujukan serta memperkuat jejaring tenaga kesehatan.
"Tenaga kesehatan ini akan ditempatkan di daerah perbatasan untuk menyeimbangkan pelayanan promotif-preventif dan kuratif-rehabilitatif," kata Sekjen Kemenkes Untung Suseno Sutarjo dalam keterangan pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemkes, di Jakarta Minggu (22/5).
Menurutnya, proses menuju sinkronisasi pengambil kebijakan pusat dan pemerintah daerah ini bakal terus berkembang hingga 10 tahun mendatang. "Yang pasti, akan kita susun pengembangan RS dan Puskesmas yang walaupun kecil tapi peralatannya lengkap. Sehingga diharapkan masyarakat perbatasan akan bangga berobat disitu,” katanya.
Menurutnya, Kemenkes menginginkan pemerataan pelayanan dan fasilitas kesehatan. Ditambah dengan target pembangunan wilayah perbatasan seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo yang secara spesifik menyebutkan sebanyak 5.000 Puskesmas akan dibangun di perbatasan.
"Pembangunan kawasan perbatasan ini dilimpahkan kepada 27 kementerian. Kemenkes menjadi salah satu penanggung jawab di bidang kesehatan melakukan penguatan pelayanan kesehatan hingga 2019. Hal tersebut meliputi kesiapan 6.000 Puskesmas di 6 regional, terbentuknya 14 RS rujukan nasional dan 184 RS rujukan regional," ungkapnya.