Indonesia Berhasil Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal

:


Oleh Juliyah, Kamis, 19 Mei 2016 | 17:23 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 579


Jakarta, InfoPublik - Indonesia telah berhasil mengeliminasi tetanus pada ibu dan bayi baru lahir. Status eliminasi ini divalidasi oleh tiga badan internasional yaitu WHO, Unicef dan UNFPA.

WHO menyatakan, pencapaian besar ini menandai kemampuan Indonesia dalam mengikis tidak meratanya cakupan imunisasi walaupun menghadapi tantangan besar dalam menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat di berbagai pelosok Tanah Air.

Neonatal Tetanus disebut sebagai silent killer. Meski demikian, penyakit ini sangat bisa dicegah, melalui bila pemberian Vaksin Toxoid tetanus yang tepat waktu, selain menjaga kebersihan tempat praktek bersalin.

Indonesia adalah negara terakhir di regional Asia yang bebas MNT. Pada tahun 1988, ada 780 ribu kasus Neonatal Tetanus yang tercatat secara global dan Indonesia adalah satu dari 59 negara dengan risiko paling tinggi.

Saat ini, dengan status eliminasi MNT yang dicapai Indonesia berarti ada kurang dari satu kasus neonatal tetanus per 1000 kelahiran yang terjadi di setiap daerah.

Dalam beberapa tahun terakhir, provinsi-provinsi yang ada di Indonesia telah di kategorikan menjadi empat regional, dimana tiga regional telah di deklarasikan bebas MNT di tahun 2010 dan 2011.

Sekarang, regional ke 4, yang terdiri dari Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara telah berstatus eliminasi MNT, yang juga menandai eliminasi MNT secara nasional.

"Geografis Indonesia sangat sulit. Kami senang dan lega karena kerja keras kita bersama membawa Indonesia berhasil eliminasi tetanus. Bahkan di daerah yang sulit, seperti di Papua dan Papua Barat, eliminasi tetanus bisa tercapai. Kita harus mempertahankan hal ini dengan tetap melakukan imunisasi anti tetanus terutama pada ibu hamil," kata Menkes Nila F Moeloek dalam rilis pers di Jakarta, Kamis (19/5).

Dengan eliminasi tetanus ini, Indonesia membawa Regional Asia Tenggara menjadi regional kedua setelah regional Eropa yang berhasil mengeliminasi tetanus.

Sejak 2006, UNICEF telah mendukung Indonesia untuk meningkatkan imunitas terhadap wanita dengan usia subur di provinsi yang berisiko tinggi dan sebagai hasilnya melindungi bayi para ibu yang sedang hamil.

UNICEF telah menyediakan vaksin tetanus dan berbagi pelayanan dan pelatihan untuk para bidan terkait dengan risiko neonatal tetanus untuk memastikan para bayi dapat dilahirkan dengan cara yang higienis dan terlindungi dari neonatal tetanus.

Bayi yang baru lahir bisa terinfeksi tetanus karena tempat praktek yang tidak bersih, seperti memotong tali pusar dengan alat yang tidak steril dan terkintaminasi. Bila spora ini masuk ke tubuh bayi, maka infeksi akan menyebar, menyebabkan komplikasi dan berujung kematian yang cepat dan menyakitkan bagi sang anak.

Sang ibu juga bisa terinfeksi tetanus selama proses persalinan yang kurang aman dan kurang sehat bila ada kondisi dimana spora tersebut muncul.

Eliminasi MNT berarti Indonesia telah mampu memberikan akses yang lebih baik dalam imunisasi terhadap populasinya, kata Jihane Tawilah, WHO Representatif untuk Indonesia.

Kesuksesan ini mengindikasikan mulainya era baru. Saat ini, seluruh usaha harus difokuskan untuk memastikan MNT jarang terjadi di Indonesia, terutama di daerah dimana eliminasi didapatkan melalui Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) tambahan.