- Oleh MC KAB BULELENG
- Senin, 16 Juni 2025 | 21:06 WIB
: Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin./Foto Istimewa/Antara Foto
Pekalongan, InfoPublik – Gizi yang baik bukan hanya urusan dapur, tetapi juga masa depan bangsa. Inilah pesan utama dari kegiatan sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) yang digelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Pekalongan, dihadiri lebih dari 300 warga lokal, dan mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia.”
Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, dalam sambutannya di Semarang, Jumat (23/5/2025) menyampaikan bahwa pemahaman masyarakat terhadap pentingnya gizi masih menjadi tantangan serius yang harus diatasi bersama.
“Mari kita bersinergi antara program MBG sebagai bentuk dakwah bil hal dan maslahat umat, serta meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya di kota Pekalongan ini,” ujar Zainul.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif strategis yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi yang terstandar, sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi lokal.
Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi BGN, Rima Nurisa Brahmani, menjelaskan bahwa program MBG akan menyasar empat kelompok prioritas yang disebut sebagai penerima manfaat utama, yakni:, Anak-anak dari jenjang PAUD hingga SMA, Ibu hamil, Ibu menyusui, dan Balita
Rima menegaskan bahwa penentuan sasaran ini didasarkan pada kebutuhan gizi kritis di masa tumbuh kembang dan kondisi sensitif. Selain itu, program juga dirancang untuk menjangkau 3.000 anak sekolah yang berlokasi maksimal 15 menit dari dapur MBG, guna memastikan makanan tetap segar dan bergizi.
“Kami hitung nilai kalori dan kebutuhan gizi setiap kelompok secara spesifik, karena jelas kebutuhan ibu hamil berbeda dengan anak SD,” jelas Rima.
Lebih dari sekadar pemberian makanan gratis, program MBG juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal. BGN menjalin kemitraan dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok kebutuhan bahan baku melalui unit yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Petani bisa menjadi mitra BGN karena SPPG membutuhkan bahan baku langsung dari supplier lokal,” tambah Rima.
Tak hanya itu, pelaku UMKM juga mendapat peluang besar. Mereka dapat terlibat dalam penyediaan makanan bergizi maupun kebutuhan pendukung lainnya. Akses informasi kemitraan ini dibuka secara transparan melalui portal resmi mitrabgn.go.id.
Dengan program ini, BGN berharap tidak hanya menurunkan angka stunting di Pekalongan, tetapi juga menciptakan budaya sadar gizi sejak dini. Masyarakat diajak untuk memahami bahwa asupan bergizi bukan hal mewah, melainkan kebutuhan dasar yang menentukan kualitas hidup.
“Harapan kami tentu ada peningkatan akses makanan bergizi, peningkatan pengetahuan gizi, dan perubahan pola makan ke arah yang lebih sehat,” pungkas Rima.
Sosialisasi program MBG ini menjadi langkah nyata antara negara dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem gizi berkelanjutan, yang tak hanya menyentuh kebutuhan perut, tapi juga menjangkau masa depan bangsa melalui generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.