:
Oleh Tri Antoro, Rabu, 23 Agustus 2023 | 07:48 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 108
Jakarta, InfoPublik - Indonesia akan mewujudkan kolaborasi konkret dengan negara-negara di Afrika dalam berbagai sektor.
Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo melalui keterangan persnya, Selasa (22/8/2023), saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Tanzania.
“Indonesia akan lakukan walk the talk wujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika. Indonesia sedang rampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika,” kata Presiden Jokowi.
Rencana pembangunan tersebut salah satunya dalam sektor pertanian di Tanzania. “Salah satunya melalui rencana revitalisasi Farmer’s Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro Tanzania,” jelas Presiden.
Selain sektor pertanian, Kepala Negara juga menegaskan komitmen Indonesia dalam membangun ketahanan kesehatan di Tanzania melalui pemenuhan kebutuhan produk farmasi di Tanzania.
“Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam membangun Ketahanan kesehatan Tanzania, perusahaan farmasi Indonesia akan ekspor produk perdananya di Tanzania sebagai bentuk kontribusi penuhi kebutuhan produk farmasi Tanzania,” ujar Presiden.
Melalui pertemuan bilateral kedua pemimpin ingin meningkatkan nilai investasi di Tanzania dalam bidang energi.
“Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania termasuk dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk,” jelas Presiden.
Kepala Negara menilai bahwa investasi dalam bidang tersebut sangat strategis dan dapat memperkuat kerja sama antarnegara berkembang.
“Kerja sama investasi di bidang ini sangat strategis dan akan memperkokoh kerja sama antara negara berkembang,” tandas Presiden.
Selain itu, Presiden juga mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Tanzania untuk mengoptimalkan potensi perdagangan kedua negara.
“Indonesia mendorong dibentuknya Preferential Trade Agreement untuk semakin mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral dua negara yang tahun 2022 naik 20,7 persen,” ucapnya.
Dalam pertemuan, Indonesia juga mengusulkan pembentukan Bilateral Investment Treaty (BIT). “Untuk jamin perlindungan & kelangsungan investasi kedua negara,” tandasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Neger Retno Marsudi menyampaikan bahwa saat melaksanakan pertemuan terbatas (tete-a-tete), Presiden Tanzania menyampaikan keinginannya untuk belajar dari Indonesia, terutama mengenai pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri.
Retno juga menyebut bahwa kedua presiden juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pelatihan dipomatik. Presiden jokowi pun mengundang tim dari Tanzania untuk berkunjung ke Jakarta untuk bertukar pikiran mengenai pengembangan kurikulum sekolah diplomatik.
Kedua pemimpin negara telah sepakat untuk segera memulai negosiasi dalam pembentukan PTA dan BIT.
Foto: BPMI Setpres