Masyarakat Agar Tidak Mudik Pakai Sepeda Motor

:


Oleh Jhon Rico, Senin, 10 April 2023 | 15:36 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 310


Jakarta, InfoPublik- Pemerintah mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran 2023 dengan menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda dua. Larangan mudik menggunakan sepeda motor karena berbahaya bagi keselamatan jika menempuh perjalanan jarak jauh.

"Jadi problem roda dua digunakan mudik memang masih menjadi permasalahan yang menjadi pikiran kita bersama. Sebab angka fatalitas kecelakaan yang sering terjadi memang disebabkan oleh roda dua," kata Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol. Ery Nursatari, dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk 'Mudik Aman Berkesan' pada Senin (10/4/2023).

Program Mudik Bersama Lebaran 2023 merupakan langkah strategis Pemerintah untuk memitigasi potensi risiko kecelakaan lalu lintas bagi pemudik.

"Kita juga sudah selalu mengingatkan dan memberikan penyuluhan secara masif terhadap para pemudik yang akan menggunakan roda dua. Justru kita larang. Sebenarnya kita larang, karena memang ini sangat berbahaya sekali," ujar dia.

Kendati demikian, pihaknya tetap akan memberikan pengawalan kepada pemudik yang masih tetap akan menggunakan sepeda motor.

"Kita sudah menyiapkan pengawalan- pengawalan. Jadi itulah kalau memang sudah tidak bisa dilarang lagi, kita mengatur pada saat nanti rombongan besar itu motor lewat kita akan siapkan untuk 91 atau pengawalan. Dari kilometer berapa dan titik- titik mana sudah disiapkan semua. Sehingga memang berupaya supaya mereka juga tertib," kata dia.

Pengawalan dilakukan sekaligus untuk mengingatkan para pemudik agar tetap menjaga keselamatan dan mengatur kecepatan selama di perjalanan.

Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol

Ery Nursatari menyatakan bahwa Polri bersama Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan telah mengantisipasi kemacetan di jalan tol, salah satunya di rest area.

"Kita bulan Januari-Februari sudah mulai sama-sama memetakan permasalahan-permasalahan tahun lalu. Kita sama-sama diskusikan untuk bagaimana caranya mengatasi di tahun ini jangan sampai terjadi," jelas dia.

Menurut dia, Kementrian PUPR telah mengambil langkah dengan memperluas area parkir di beberapa rest area. Hal ini dilakukan agar tidak lagi terjadi kepadatan di rest area yang menyebabkan arus lalu lintas di jalan tol terganggu.

"Tapi dengan adanya pengalaman tahun lalu, dari PUPR juga sudah mengambil langkah memperluas lahan parkir, kemudian juga mengatur mekanisme rekayasa lalu lintasnya di dalam rest area sehingga para pemudik yang akan masuk ke rest area itu tidak langsung parkir seenaknya. Justru dimasukan ke dalam. Jadi kita atur di situ sebaik mungkin. Jadi mereka juga dikasih batas waktu minimal 30 menit," jelas dia.

Petugas pun akan bersiaga di sekitar rest area untuk terus melakukan pengaturan lalu lintas keluar masuk kendaraan.

"Sehingga tidak ada lagi kalau memang rest area penuh, ya pasti akan kita tutup. Kita silakan untuk rest area berikutnya. Itu yang akan kita lakukan," tegas dia.

Ia menyebut bahwa penambahan panjang jalan tol juga setidaknya bisa mengurai kepadatan kendaraan pemudik.

Menurut dia, pengalaman tahun lalu mungkin ada beberapa ruas jalan yang masih belum difungsikan.

Ia mencontohkan yang terjadi di Tol Cipularang tahun lalu. Mereka yang akan ke Jakarta tetap masuk, sedangkan pada saat itu sedang dilaksanakan one way di Japek-nya. Sehingga mereka tertutup di situ.

Namun di Mudik 2023, sudah banyak penambahan seperti di kilometer 50-66 yang bertambah satu lajur.

Ia memastikan bahwa contra flow akan tetap dilakukan. Namun, para pemudik dari Bandung tetap bisa ke Jakarta.

"Kita persiapkan satu sampai dua lajur. Jadi tetap jalan itu lalu lintas. Termasuk di jalan- jalan arteri," kata dia.

(Foto: Tangkapan Layar Video FMB9)