Ketua MA: Jadikan Kritik sebagai Obat yang Menyembuhkan dan Menyehatkan

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 4 Oktober 2022 | 11:27 WIB - Redaktur: Untung S - 385


Bandung, InfoPublik – Ketua Mahkamah Agung (MA), M. Syarifuddin, melakukan kunjungan kerja ke Pengadilan Tinggi (PT) Bandung.  Guru Besar  Hukum Universitas Diponegoro itu menggunakan kesempatan untuk memberikan semangat kepada seluruh aparatur peradilan yang ada di PT Bandung dan pengadilan di bawahnya terkait musibah yang sedang menimpa lembaga peradilan.

Ia berpesan, kejadian itu harus menjadi momentum untuk menjadi lebih baik lagi. “Tidak usah berkecil hati, tidak usah takut mengatakan yang benar, kalau saudara-saudara memutus perkara dengan benar, tidak usah takut sesuai dengan hukum yang berlaku, katakan yang benar itu walaupun pahit, teruslah berbuat, jangan kendor, jangan redup, karena banyaknya kritik-kritik yang tajam, masukan-masukan yang disampaikan kepada kita yang luar biasa banyaknya, tidak usah mempengaruhi saudara semua untuk menegakkan hukum dan keadilan, jalankan terus sesuai dengan keyakinan, menggunakan hati nurani hukum dan keadilan yang benar,” tegas M. Syarifuddin, dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Selasa (4/10/2022).

Ia menambahkan, kritikan itu ibarat obat pahit yang akan menyembuhkan dan menyehatkan. “Kita harus bangkit, kita harus menatap masa depan yang lebih baik lagi, masih banyak kawan-kawan kita, baik di Mahkamah Agung maupun di daerah yang bekerja dengan hati nuraninya, dengan integritas yang sempurna,” tegasnya.

Mantan Ketua Kamar Pengawasan itu menyampaikan, indeks integritas Mahkamah Agung yang diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi adalah 82 persen, sementara indeks nasional berada di nilai 72 persen. Hal ini menurutnya, indeks integritas Mahkamah Agung di atas indeks nasional, dan ini menandakan juga bahwa sekitar 82 persen aparatur peradilan di seluruh pelosok Indonesia memiliki integritas yang baik, bekerja dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.

“Sisanya sekitar 18 persen itulah yang harus diawasi lebih ketat lagi, dibina lebih serius lagi,” tegasnya.

Foto: Dok MA