Ketua DPR: Tidak Boleh Ada Wilayah yang Terisolir di NKRI

:


Oleh Wandi, Sabtu, 22 Januari 2022 | 21:54 WIB - Redaktur: Untung S - 275


Jakarta, InfoPublik - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI), Puan Maharani, meresmikan Jembatan Gantung Girpasang di Kecamatan Kemalang, Desa Tegalmulyo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Jembatan tersebut membuka akses penghubung untuk desa yang selama ini cukup terisolasi, yaitu antara Dusun Ngringin dan Girpasang. Dalam peresmian, warga dari kedua dusun tersebut menyambut hadir dan tampak gembira dengan adanya pembangunan jembatan ini.

“Di atas kertas, mungkin Jembatan Gantung Girpasang terlihat sederhana, tetapi jembatan dengan panjang 120 meter ini menjadi simbol komitmen kita,” kata Puan dalam siaran resminya Sabtu (22/1/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Puan didampingi sejumlah Anggota DPR RI. Selain itu ada pula Bupati Klaten Sri Mulyani, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, dan perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Diketahui, Dusun Girpasang yang dihuni 12 keluarga dengan penduduk 34 jiwa ini sebelumnya merupakan wilayah terisolisasi yang dikelilingi oleh dua buah lembah yang biasa disebut jurang pakis. Salah satu akses untuk keluar dari Dusun Girpasang harus dilalui dengan berjalan kaki berupa setapak naik-turun jurang yang kedalamannya sekitar 150 meter dengan 1.001 anak tangga.

Sebelum terbangunnya jembatan ini, masyarakat di Dusun Girpasang memanfaatkan alat transportasi berupa gondola sederhana dengan alat penariknya adalah mesin motor yang diperuntukkan sebagai alat  pengangkut pakan ternak maupun hasil bumi penduduk setempat. Oleh karena itu, Puan menilai peresmian Jembatan Gantung Girpasang sebagai simbol komitmen bersama.

“Komitmen bahwa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak boleh ada desa atau wilayah yang terisolir, termasuk Desa Girpasang. Karena itu DPR RI akan terus mendukung dan mendorong Pemerintah Pusat maupun daerah agar memerhatikan dan segera menghadirkan solusi bagi wilayah-wilayah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, yang masih terisolisasi,” tambah politisi PDI-Perjuangan itu.

Pada awal 2021, warga Kelurahan Tegalmulyo secara swadaya telah menambah satu gondola yang lebih untuk difungsikan sebagai alat angkut orang, termasuk wisatawan. Puan menilai, masyarakat setempat harus memanfaatkan Jembatan Gantung Girpasang untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Jembatan Gantung Girpasang ini Alhamdulillah bukan hanya berfungsi sebagai penghubung, tetapi juga sudah mulai mampu menarik wisatawan. Momentum ini perlu dimaksimalkan dengan membangun wilayah sekitar agar menjadi tempat wisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal,” papar Cucu Proklamator RI ini.

Di sisi lain, Puan juga meminta pemerintah daerah setempat melibatkan masyarakat sekitar agar menjadi pelaku aktif dalam pengembangan pariwisata di daerah lereng Gunung Merapi itu. Yaitu, bisa dalam bentuk membangun dan mengelola tempat makan-minum yang memanfaatkan keindahan pemandangan di lokasi tersebut.

“Bahkan bisa juga dengan mendirikan tempat-tempat penginapan yang bernuansa alam, sehingga di sini bisa menjadi salah satu tempat green tourism atau wisata yang ramah lingkungan,” ujar Mantan Menko PMK ini.

Dengan dibangkitkannya kegiatan wisata alam  di Desa Tegalmulyo, diharapkan ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Puan juga meminta masyarakat agar selalu menjaga Jembatan Gantung Girpasang.

“Mari kita jadikan peresmian Jembatan Gantung Girpasang sebagai momentum untuk membangkitkan kesejahteraan masyarakat Desa Girpasang, dan menjadi contoh bagi daerah lain yang masih memiliki wilayah terisolir,” tuturnya.

Puan pun menandatangani prasasti Jembatan Gantung Girpasang. Usai peresmian, ia juga mengantar warga Dusun Girpasang dengan menyusuri jembatan sepanjang 120 meter di tengah rintik hujan.

Warga yang berjalan kaki bersama Puan, mengucapkan terima kasih. Sebab berkat adanya jembatan itu, mereka tidak lagi harus berjalan kaki turun naik jurang untuk menuju kota. Di Dusun Girpasang, Puan menyambangi rumah tetua kampung bernama Panto. Di sana, Puan berdialog bersama warga penghuni desa tersebut. “Jaga jembatannya. Patuhi aturan agar tidak membahayakan. Misalnya kapasitas jembatan 50 orang, ya patuhi. Apalagi jembatan ini banyak dikunjungi wisatawan,” pesan Puan.

Sementara itu, Panto sebagai orang yang dihormati di Dusun Girpasang mendoakan agar Puan selalu sehat dan sukses dalam menjalankan tugas. Setelah bertemu warga Girpasang, Puan lalu menyempatkan untuk menikmati teh hangat, tempe mendoan, dan durian khas Kemalang yang cukup ternama di sebuah kedai yang berada di Desa Ngringin. Kedai yang terletak di pinggir tebing Gunung Merapi itu merupakan destinasi favorit wisatawan karena di depannya tampak jelas pemandangan puncak Merapi.

Foto Biro Humas DPR