Kilang Plaju Jadi Penopang Pasokan BBM Sumbagsel, Siap Dukung Swasembada Energi

: Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (kanan) dalam kunjungan kerja ke Kilang Refinery Unit (RU) III Plaju PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Palembang, Sumsel, Jumat (16/5/2025). ANTARA/HO-BPH Migas


Oleh Eko Budiono, Senin, 19 Mei 2025 | 07:58 WIB - Redaktur: Untung S - 429


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan peran vital Kilang Plaju dalam memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).

Kunjungan kerja Kepala BPH Migas Erika Retnowati ke Refinery Unit (RU) III Plaju pada Jumat (16/5/2025) mengonfirmasi kilang tertua di Indonesia ini beroperasi optimal dengan kapasitas produksi 120 ribu barel per hari, mencakup 12 persen total kapasitas kilang Pertamina.

"Kilang Plaju menjadi tulang punggung pasokan Biosolar B35, Pertalite, dan avtur untuk Sumbagsel. Ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi," tegas Erika dalam keterangan resmi, Minggu (18/5/2025).

Pihaknya memuji perawatan fasilitas berusia 120 tahun ini yang tetap produktif, sekaligus mendorong transformasinya menjadi green refinery dengan memanfaatkan potensi sawit lokal sebagai bahan baku energi terbarukan.

Tantangan distribusi akibat pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu menjadi perhatian khusus. "Kami akan koordinasi dengan Kemenhub untuk solusi jangka pendek, termasuk penyaluran dari daerah tetangga," jelas Erika.

Meski berpotensi menaikkan biaya logistik, BPH Migas memastikan stok BBM Satu Harga untuk wilayah terpencil seperti Pulau Enggano tetap terjamin.

Modernisasi dan Efisiensi

Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia mengungkapkan upaya modernisasi berkelanjutan di Kilang Plaju. "Kami menerapkan teknologi mutakhir dalam perawatan dan meningkatkan porsi pengolahan minyak mentah lokal Sumatera," paparnya.

Langkah itu telah menekan biaya produksi 15 persen dalam tiga tahun terakhir.

Dukungan juga datang dari Anggota Komite BPH Migas. Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra mengatakan, sesuai UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas, BPH Migas berdiri di atas tiga pilar, yaitu pemerintah, badan usaha, dan masyarakat.

Pilar-pilar ini saling bersinergi dalam menjalankan tugas dan fungsi BPH Migas, khususnya dalam mengatur dan mengawasi kegiatan hilir migas.

"BPH Migas selaku regulator berupaya membuat aturan yang dapat diimplementasikan dengan baik oleh semua pihak. Selain itu, dalam rangka tugas pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM subsidi, BPH Migas juga melakukan kunjungan secara langsung ke lapangan seperti ke Kilang Plaju ini," katanya.

Lebih lanjut, pria yang biasa dipanggil Tiko ini menekankan pentingnya peningkatan performa Kilang Plaju, sehingga dapat beroperasi dengan baik dan berjalan secara berkesinambungan, agar kehandalan pasokan BBM dalam negeri terus terjaga.

Sedangkan, Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief mendorong Kilang Plaju terus memodernisasi peralatan, sehingga berkinerja secara optimal.

"Semoga Kilang Plaju dan juga kilang-kilang lainnya terus ditingkatkan kapasitasnya, sehingga dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat," tambah Eman.

Sementara, Anggota Komite Migas Iwan Prasetya Adhi mendukung Kilang Plaju menjadi kilang andalan untuk penyediaan BBM, khususnya di Sumbagsel serta meningkat efisiensinya, sehingga mampu bersaing dengan kilang lainnya.

"Efisiensi yang telah dilakukan harus terus ditingkatkan agar kompetitif dengan kilang lainnya seperti Kilang Balikpapan dan Cilacap," ujar Iwan.

Masa Depan Hijau

General Manager RU III Plaju Hermawan Budiantoro menyatakan kesiapan mengembangkan co-processing biodiesel dan bioavtur. "Lahan seluas 250 hektar memungkinkan ekspansi fasilitas hidrotreater baru tahun 2026," ujarnya. Langkah ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen energi hijau terdepan di ASEAN.

BPH Migas mencatat kontribusi Kilang Plaju dalam menekan impor BBM 20 persen untuk wilayah Sumbagsel. Dengan rencana pengembangan jangka panjang, kilang bersejarah ini diproyeksikan menjadi pusat energi terbarukan berstandar global.

Turut hadir dalam kunjungan kerja, Koordinator Pemantauan Cadangan dan Pengelolaan Informasi BPH Migas Qodri Febrilian Erahman, VP Refining & Petrochemical Optimization KPI Hendri Agustian, General Manager RU III Plaju KPI Hermawan Budiantoro, Pjs Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Regional Sumbagsel Drestanto Nandhiwardana, Senior Manager Operation & Manufacturing PPN Regional Sumbagsel Yardinal, dan Corporate Secretary KPI Milla Suciyani Susilo.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 27 Mei 2025 | 20:57 WIB
Pemprov Gorontalo dan Pertamina Cari Jalan Keluar Atasi Kelangkaan BBM Nelayan
  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Kamis, 22 Mei 2025 | 11:08 WIB
Pemkab Merauke akan Keluarkan Edaran Penertiban Antrean BBM
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 6 April 2025 | 14:35 WIB
Lebaran 2025, BPH Migas Pastikan Pasokan Energi Berjalan Lancar
  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 1 April 2025 | 09:59 WIB
BPH Pantau Pasokan BBM di Ungaran selama Lebaran 2025
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 28 Maret 2025 | 12:43 WIB
BPH Migas Jamin Pasokan BBM untuk Kereta Api di Jatim
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 27 Maret 2025 | 22:49 WIB
Idulfitri 1446 H, Pemerintah Jamin Pasokan Energi