Menteri UMKM Tegaskan Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

:


Oleh Putri, Minggu, 11 Mei 2025 | 17:36 WIB - Redaktur: Untung S - 281


Jakarta, InfoPublik - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi dan standardisasi mutu menjadi kunci utama bagi pengusaha UMKM kuliner Indonesia untuk bersaing di pasar domestik maupun global.

Hal tersebut disampaikannya saatya memberikan sambutan pada acara penutupan Chef Expo 2025 di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Melalui keterangan resminya Minggu (11/5/2025), Maman mengatakan UMKM kuliner tidak cukup hanya mengandalkan resep warisan. Untuk naik kelas dan berdaya saing, pengusaha kuliner perlu mengadopsi standar mutu yang jelas serta mengantongi sertifikasi keamanan pangan.

"Seperti Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), Halal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik/Good Manufacturing Practices (CPPOB/GMP), dan sertifikasi lainnya,” kata Maman.

Untuk itu Kementerian UMKM hadir secara aktif mendorong program pelatihan, sosialisasi, pendampingan, fasilitasi sertifikasi, hingga akses pembiayaan demi mendukung transformasi pengusaha kuliner agar lebih adaptif dan kompetitif.

Saat ini, kata Maman pihaknya sudah melakukan Memorandum Saling Pengertian salah satunya dengan Polri untuk membina pengusaha UMKM dalam hal sertifikasi.

Selain itu, melihat tren gaya hidup sehat saat ini, mulai tumbuh kecenderungan naiknya permintaan produk pangan berkualitas.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, nilai ekspor industri makanan dan minuman Indonesia tercatat mencapai US$3,78 miliar atau 21,36 persen dari total ekspor non-migas.

“Ini membuktikan bahwa rasa resep nusantara memiliki potensi besar untuk diminati pasar internasional, yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memperkuat identitas bangsa, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang ekspor,” kata Maman.

Hal ini, lanjutnya diperkuat oleh data Badan Pusat Statistik BPS yang mencatat bahwa pada triwulan I tahun 2025, industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor pengolahan, yakni sebesar 0,42 persen (year-on-year). 

Selain itu, usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia telah mencapai 4,85 juta unit dan menyerap sekitar 9,80 juta tenaga kerja.

Melalui ajang Chef Expo 2025, Maman meyakini ajang itu bukan sekadar merayakan cinta terhadap dunia boga, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi, inovasi, dan memberdayakan UMKM kuliner.

“Ajang ini harus dimanfaatkan sebagai ruang sinergi antara chef dan pengusaha UMKM. Saya mengajak para chef untuk menjadi brand ambassador produk UMKM dan menjadikan dapurnya sebagai panggung cita rasa lokal yang berkualitas dunia,” kata Maman.

Ia juga menyinggung mandat Presiden RI untuk mendukung program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membuka peluang pasar besar bagi UMKM kuliner. 

“Saat ini, kami mencatat 10,35 juta UMKM sebagai penyedia potensial bahan baku makanan bergizi. Ini momentum penting untuk menjadikan UMKM bagian dari solusi pangan nasional,” katanya.

Maman optimistis ke depan Indonesia bukan hanya menjadi pasar kuliner global.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 00:21 WIB
Bupati Donggala Serahkan SK 394 CPNS Formasi 2024
  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 13:56 WIB
Merauke Pacu Pembentukan Koperasi Merah Putih di 100 Kampung
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Sabtu, 14 Juni 2025 | 11:10 WIB
Pembangunan Buleleng 2025-2029 Prioritaskan Pendekatan Teknokratis
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 14:57 WIB
Komitmen Pemkab Lumajang: Layanan Publik Merata untuk Semua
  • Oleh Putri
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 11:47 WIB
Atasi TBC, Kemenkes Perkuat Program Fellowship TBC