- Oleh Jhon Rico
- Jumat, 21 Maret 2025 | 19:15 WIB
: Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan ketika menyampaikan informasi anomali iklim yang bisa berdampak pada sektor pangan di hadapan perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Foto : BMKG
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 14 Februari 2025 | 14:02 WIB - Redaktur: Untung S - 473
Jakarta, InfoPublik - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggandeng Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung program Asta Cita di bidang pangan.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, dalam pertemuannya bersama Sekretaris Jenderal HKTI, Manimbang Kahariady, di Kantor Pusat BMKG beberapa waktu lalu menegaskan, pentingnya pemanfaatan data cuaca dan iklim dalam meningkatkan produktivitas pertanian yang akan mengarah pada ketahanan pangan nasional.
"Informasi cuaca yang akurat dapat membantu petani menentukan waktu tanam dan panen, sekaligus mengantisipasi risiko bencana iklim seperti kekeringan atau banjir," ujar Ardhasena sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (14/2/2025).
HKTI menyambut baik inisiatif tersebut dan melihat kolaborasi tersebut sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Sekretaris Jenderal HKTI, Manimbang Kahariady, menilai bahwa data dari BMKG bisa menjadi senjata ampuh bagi petani dalam menghadapi perubahan iklim.
"Dengan kerja sama ini, kami berharap petani bisa lebih siap dan hasil panen bisa lebih optimal," tutur Manimbang Kahariady.
Pertemuan tersebut membuka peluang kerja sama lebih luas, termasuk penyuluhan bagi petani tentang pemanfaatan data iklim, serta pengembangan teknologi pertanian berbasis data cuaca.
BMKG dan HKTI berkomitmen untuk terus berkolaborasi guna mewujudkan ketahanan pangan yang lebih kuat di Indonesia.