- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 13 Desember 2024 | 15:00 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kamis (13/12/2024), menegaskan Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mengatasi masalah backlog perumahan yang masih tinggi dengan menghadirkan rumah layak dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Foto. Humas Kemenko Infrastruktur RI.
Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 13 Desember 2024 | 08:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 96
Jakarta, Infopublik – Pemerintah terus berkomitmen untuk mengatasi masalah backlog perumahan yang masih tinggi dengan menghadirkan rumah layak dan terjangkau, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Program ambisius "Tiga Juta Rumah" per tahun yang digagas oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemenpera) menjadi langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan rumah rakyat.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kamis (13/12/2024). dalam kunjungan kerja ke perumahan bersubsidi di Serang, mengungkapkan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menjalankan program ini.
"Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta sangat penting agar Program Tiga Juta Rumah ini tidak hanya menjadi angka, tetapi juga misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ujar AHY.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, backlog perumahan di Indonesia pada tahun 2023 masih tercatat sekitar 9,9 juta unit. Meskipun ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini tetap menunjukkan bahwa kebutuhan perumahan masih sangat besar dan mendesak.
Pemerintah, melalui program-program strategis, berupaya mengatasi permasalahan ini dengan menyediakan rumah yang terjangkau bagi masyarakat. Salah satu program unggulan yang dihadirkan pemerintah untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Melalui FLPP, masyarakat berpenghasilan rendah dapat lebih mudah mendapatkan pembiayaan untuk memiliki rumah, dengan bunga rendah dan persyaratan yang lebih mudah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses rumah bagi masyarakat yang sebelumnya kesulitan mewujudkan impian memiliki hunian yang layak.
Menko AHY juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk sektor swasta, untuk mewujudkan program perumahan ini. Kolaborasi antara pengembang, kontraktor lokal, perbankan, dan konsumen menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem perumahan yang mendukung kesejahteraan rakyat.
"Dengan adanya sinergi yang baik, kita tidak hanya memenuhi angka target, tetapi juga memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat," tambah Menko AHY.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menko AHY yang terus mendukung penuh program-program Kemenpera, termasuk dalam pencapaian target rumah bersubsidi.
Ia juga mengapresiasi dukungan Presiden Prabowo dalam mendorong terobosan-terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Dengan adanya dukungan dari Menko AHY dan Presiden, kami yakin program ini akan lebih optimal dalam menjawab tantangan perumahan di Indonesia,” ungkap Maruarar Sirait.