- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 10 Desember 2024 | 07:45 WIB
: Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza pada “Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar” di Jakarta, Selasa (10/12/2024)/ foto: humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 11 Desember 2024 | 06:28 WIB - Redaktur: Untung S - 113
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian konsisten melakukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) bagi pengembangan industri kecil dan menengah (IKM). Langkah strategis yang dilaksanakan misalnya melaksanakan kegiatan link and match temu bisnis IKM komponen otomotif dengan industri besar.
“Tahun ini, industri otomotif tengah menghadapi tantangan yang cukup berat. Situasi ini perlu disikapi dengan serius oleh kita semua, karena biasanya di setiap tantangan itu ada kesempatan atau peluang,” ujar Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza pada “Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar” di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Wamenperin juga mengemukakan perlunya insentif bagi pelaku industri besar yang terlibat dalam program link and match dengan sektor IKM. “Upaya ini penting, karena dari komitmen dan konsistensi ini semua lini bisnis bisa jadi satu atau terintegrasi dalam membangun rantai pasok industri di dalam negeri,” tujarnya.
Menperin berharap, program link and match serupa bisa dilaksanakan di berbagai sektor industri lainnya. Program ini diyakini akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi kemitraan dan rantai pasok sekaligus mendukung pelaku IKM untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya.
“Melalui komitmen kemitraan ini juga turut mendukung kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan substitusi impor yang bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri agar bisa menjadi market leader di tanah air,” paparnya.
Program link and match antara IKM komponen otomotif dengan industri besar merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU oleh Kemenperin dan Kadin Indonesia yang dilakukan pada tahun 2022 lalu, dan telah rutin dilakukan penjalinan kerja sama sampai tahun 2024. Sepanjang tahun 2022-2024, telah terjaring sebanyak 122 IKM yang telah bermitra dengan 55 Tier-1 APM.
“Hal ini juga mendorong produk IKM memiliki pasar yang berkelanjutan dan pelaku IKM juga terpacu untuk dapat naik kelas yang diharapkan mampu menimbulkan efek multiplier pada pertumbuhan industri otomotif dalam negeri,” ungkap Faisol.
Wamenperin memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para mitra Kemenperin, antara lain Kadin Indonesia, PT Astra International Tbk, PT Astra Honda Motor, PT Astra Otoparts Tbk, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. “Ini merupakan wujud nyata dari semangat yang luar biasa untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam mendorong peran IKM untuk dapat masuk rantai pasok industri otomotif nasional,” imbuhnya.
Wamenperin juga mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam terlaksananya penandatanganan 60 MoU antara 57 IKM komponen otomotif dan 28 industri besar. “Harapan saya agar hasil dari MoU ini dapat terealisasi dengan baik dan terus dimonitor keberlanjutannya. Semoga ini menjadi sinyal baik atas kebangkitan industri otomotif nasional serta menghasilkan sinergi yang baik antar kedua belah pihak,” ujar Faisol.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita menyampaikan, kegiatan temu bisnis atau link and match pertama kali dilaksanakan tahun 2017, dan merupakan agenda rutin tahunan Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin. “Pada tanggal 19 November 2024 lalu, telah dilaksanakan penandatanganan 54 MoU antara YDBA, Tier 1 APM dan IKM, dilanjutkan pada hari ini pelaksanaan penandatanganan simbolis enam MoU dari total sebanyak 28 Tier-1 APM dan 57 IKM,” ungkap Reni.
Selain pelaksanaan penandatanganan MoU, rangkaian acara juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti Workshop terkait strategi dan program pembinaan IKM yang menghadirkan narasumber dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Honda Motor, PT Nandya Karya Perkasa (Tier-1), PT Amanah Jaya Perkasa (IKM), Lembaga Pembiayaan non-perbankan, serta IKM startUp industri.
Selain itu, penyelenggaraan Pameran Komponen Otomotif yang terdiri dari 39 booth yang diisi oleh 28 Tier-1 dan 57 IKM komponen otomotif serta 3 booth lembaga pembiayaan dan perbankan, serta 2 booth start-up industri. Turut pula diselenggarakan acara Temu Bisnis yang akan mempertemukan sekitar 200 peserta IKM komponen otomotif dengan 50 Tier APM dan Lembaga pembiayaan.
“Kami juga melakukan penyerahan penghargaan kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung program kemitraan bersama dengan Kementerian Perindustrian, antara lain Kadin Indonesia, YDBA, Astra International, Astra Honda Motor, Penjabat Bupati Tegal, serta Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal,” jelas Reni.
Dirjen IKMA menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para pelaku IKM untuk dapat intensif berkonsultasi dengan supplier APM dan industri besar yang menjadi sasaran mitra IKM. Display produk pada booth supplier APM diharapkan dapat membantu IKM untuk melihat secara langsung produk-produk yang berpotensi untuk disuplai oleh IKM.
“Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong terwujudnya jalinan komunikasi antara pelaku usaha IKM dengan supplier ATPM dan industri besar, terbukanya akses pasar IKM otomotif, pertukaran informasi dan wawasan industri, hingga terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan,” pungkas Reni.