- Oleh MC KAB MERAUKE
- Rabu, 22 Januari 2025 | 14:32 WIB
: Kegiatan Peluncuran Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia serta Aplikasi Platform Pemilihan dan Modifikasi Gerak Tanah untuk Evaluasi Bangunan Gedung Eksisting dan Temu Ilmiah Bidang Permukiman di Auditorium Kementerian PU, Jakarta pada Selasa (10/12/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 10 Desember 2024 | 14:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 263
Jakarta, InfoPublik - Indonesia, yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik dan memiliki banyak lempeng tektonik aktif serta gunung api, menghadapi risiko gempa bumi yang tinggi.
Sebagai langkah mitigasi terpadu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) meluncurkan Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2024 serta dua aplikasi teknologi baru di Auditorium Kementerian PU, Jakarta pada Selasa (10/12/2024).
Wakil Menteri (Wamen) PU, Diana Kusumastuti, menyatakan bahwa buku tersebut akan menjadi acuan wajib dalam perencanaan infrastruktur tahan gempa. Selain itu, Aplikasi Platform Pemilihan dan Modifikasi Gerak Tanah untuk Evaluasi Bangunan Gedung Eksisting di Indonesia 2024 dirancang untuk mengevaluasi keamanan bangunan eksisting terhadap potensi gempa.
“Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2024 menjadi panduan penting untuk memastikan bangunan gedung dan infrastruktur sesuai standar keselamatan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
Dalam sambutannya, Diana menekankan pentingnya tata kelola mitigasi yang berbasis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konstruksi. "Semua langkah ini mencerminkan komitmen manajemen bencana yang mengutamakan pencegahan dan kesiapsiagaan," tegasnya.
Buku lain yang diluncurkan adalah Aplikasi Perencanaan Bangunan Gedung Bertingkat Tahan Gempa Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726:2019. Buku ini merupakan panduan yang disusun oleh konsultan ahli berlisensi dan telah melalui proses pengawasan ketat. “Peluncuran ini adalah langkah besar untuk memperkuat kapasitas bangsa dalam membangun infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan,” tambahnya.
Acara tersebut juga diramaikan dengan kegiatan Temu Ilmiah Bidang Permukiman yang diharapkan menjadi forum tahunan bagi pejabat bidang permukiman. Mengusung tema "Menuju Kota dan Pemukiman yang Smart Living, Inklusif, Tangguh, dan Berkelanjutan," acara ini menghadirkan lima narasumber yang membahas tantangan pembangunan infrastruktur permukiman di Indonesia.
Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Dian Irawati, berharap peluncuran buku dan peta ini dapat menjadi pedoman bagi para pemangku kepentingan dalam memastikan keselamatan bangunan.
Turut hadir dalam acara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU sekaligus Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Dadang Rukmana, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Mansyur, dan para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Ditjen Cipta Karya.