- Oleh Wandi
- Sabtu, 23 November 2024 | 08:00 WIB
: Direktur Keuangan InJourney Airports, Yanindya Bayu Wirawan menerima penghargaan Sustainability Report pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2024. Foto : InJourney Airports
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 23 November 2024 | 06:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 61
Jakarta, InfoPublik - Laporan berkelanjutan atau sustainability report PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dinilai sebagai salah satu terbaik di Indonesia oleh National Center for Corporate Rating (NCCR).
National Center for Corporate Rating (NCCR) merupakan lembaga independen yang pertama kali memperkenalkan pelaporan berkelanjutan (sustainability reporting) di Indonesia sejak 2005.
Lembaga ini memberikan rating platinum atau peringkat tertinggi bagi Sustainability Report InJourney Airports pada ajang bergengsi Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024.
Seremoni penghargaan digelar pada Kamis, 21 November 2024, dan penghargaan ini diterima langsung oleh Direktur Keuangan InJourney Airports Yanindya Bayu Wirawan.
Untuk diketahui, InJourney Airports dikukuhkan pada 9 September 2024 sebagai bentuk integrasi dari dua operator bandara yakni PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. Sejalan dengan ini, dasar penilaian yang digunakan dalam ASRRAT 2024 adalah Sustainability Report 2023 PT Angkasa Pura I.
ASRRAT 2024 sendiri menilai laporan keberlanjutan dari 70 organisasi, di mana dari jumlah itu hanya 11 yang berhasil meraih Rating Platinum termasuk InJourney Airports.
Prestasi ini merupakan yang ketiga kali berturut-turut setelah pada 2022 dan 2023 InJourney Airports juga memiliki rekam jejak rating platinum, di mana saat itu juga menggunakan Sustainability Report Angkasa Pura I.
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan, pencapaian tersebut sekaligus bentuk komitmen dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan terus meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap aspek ESG (enviromental, social and governance).
"Komitmen kami terhadap keberlanjutan diantaranya diwujudkan melalui sustainability report yang secara transparan mencatat rekam jejak perusahaan terkait aspek sosial, lingkungan dan ekonomi, di mana kemudian menjadi dasar bagi kami dalam mengambil keputusan atau kebijakan tentang isu keberlanjutan," ujarnya sebagaimana dikutip InfoPublik pada Sabtu (23/11/2024).
Oleh karena itu, lanjut Faik Fahmi, sustainability report bukan hanya sekedar pelaporan. Tetapi, menjadi pedoman untuk terus meningkatkan kontribusi InJourney Airports terhadap isu-isu keberlanjutan sehinga pihaknya selalu menerapkan standar tinggi dalam merumuskan sustainability report.
Adapun Rating Platinum yang berhasil diraih seiring dengan laporan keberlanjutan perusahaan yang telah memenuhi standar Global Reporting Initiative (GRI) 2021, peraturan OJK, serta pencantuman data emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan peran perusahaan dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG's).
Laporan keberlanjutan InJourney Airports juga telah melalui proses assurance dari pihak eksternal menggunakan standar AA1000 Assurance Standard (AA1000AS v3), sehingga informasi yang disajikan dalam laporan menjadi lebih kredibel dan transparan.
Lebih jauh, Faik Fahmi menuturkan, sustainability report juga mendukung praktik keberlanjutan yang telah diterapkan dalam operasional bandara yang mencakup program konservasi energi dan pelestarian lingkungan.
Praktik keberlanjutan
Program terkait konservasi energi antara lain sertifikasi global Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 yang diraih Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Melalui sertifikasi ini, bandara memiliki SOP yang diakui secara internasional dalam menetapkan kebijakan energi, tujuan, target energi, rencana aksi dan proses yang fokus pada efisiensi energi.
Program lainnya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Banyuwangi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Lalu, program implementasi metodologi Airport Carbon Emission Reporting Tool (ACERT) untuk menghitung emisi gas rumah kaca melalui perhitungan penggunaan tingkat konsumsi BBM dan listrik bandara.
Di samping efisiensi dan konservasi energi, InJourney Airports juga berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan melalui sejumlah program yakni implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 di sejumlah bandara antara lain Syamsudin Noor Banjarmasin, Ahmad Yani Semarang, I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandara Internasional Yogyakarta.
Melalui sertifikasi tersebut, bandara InJourney Airports berkomitmen untuk memadukan kegiatan operasional bandara dengan aspek lingkungan. Komitmen pelestarian terhadap lingkungan juga diterapkan dengan adanya fasilitas pengelolaan limbah, seperti di Bandara Soekarno-Hatta yang dilengkapi sewage treatment plant (STP) untuk mengelola limbah cair dan 7 incinerator untuk pembakaran limbah padat.
Sebagai upaya berkontribusi terhadap lingkungan, InJourney Airports menerapkan kebijakan manajemen operasi berbasis lalu lintas penerbangan. Ini dilakukan agar penggunaan sumber daya dapat terencana dengan baik dan hemat, untuk mereduksi dampak terhadap lingkungan, contoh seperti penggunaan listrik dan air yang tepat digunakan dalam pengoperasian bandara.