Indonesia Perkuat Kerja Sama Investasi dengan Cina

: Acara Indonesia-China Investment Forum 2024 di Nanning/ foto: Humas Investasi Indonesia


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 27 September 2024 | 06:22 WIB - Redaktur: Untung S - 289


Jakarta, InfoPublik – Indonesia berkomitmen untuk berupaya memperkuat kerja sama investasi antara Indonesia dan China. Hal itu dilakukan melalui Indonesia-China Investment Forum 2024 yang telah berlangsung sukses di Hotel Shangri-La, Nanning.

Forum itu menjadi ajang strategis untuk menarik minat investor China berinvestasi di Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat senior dari kedua negara, termasuk Deputi Menteri Investasi Nurul Ichwan, Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa, serta Mardyana Listyowati dari Kementerian Perdagangan. Perwakilan pemerintah China turut hadir, diwakili oleh Yang Jinghua, Wakil Direktur Komite Tetap Kongres Rakyat Daerah Otonomi Guangxi.

Forum tersebut juga menghadirkan panelis penting seperti Cahyo Purnomo, Direktur Promosi Asia Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/BKPM; Alugoro Mulyowahyudi, Presiden Krakatau Sarana Infrastruktur.

Forum yang dihadiri sekitar 150 tamu undangan dari pengusaha berlatar berbagai sektor di Nanning ini, juga memberikan kesempatan pada Xiang Tao, Direktur Teknik Bisnis Luar Negeri SAIC dari GM Wuling Automobile Limited, berbagi pengalamannya berinvestasi di Indonesia. Sejak 2015, Wuling telah melakukan investasi besar di Indonesia dan kini berhasil menjadi salah satu pemain utama di industri otomotif nasional. “Sejak pertama kali masuk Indonesia, Wuling telah melihat potensi besar yang ditawarkan pasar Indonesia, baik dari segi tenaga kerja, infrastruktur, maupun kebijakan pemerintah yang pro-investasi,” ungkap Xiang.

Xiang juga menambahkan bahwa pengalaman Wuling dalam berinvestasi di Indonesia membuktikan bahwa negara ini adalah pilihan tepat untuk ekspansi bisnis. “Kami telah merasakan kemudahan berbisnis di Indonesia, terutama dengan adanya reformasi yang terus dilakukan oleh pemerintah,” tambahnya. Keberhasilan Wuling menunjukkan bagaimana investasi asing, terutama di sektor manufaktur, dapat berkembang pesat di Indonesia.

Dalam sambutann pada acara tersebut, Deputi Menteri Investasi, Nurul Ichwan, menyoroti kekuatan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh positif.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia, setelah India dan di atas China, di antara negara-negara G20," ujar Nurul berdasarkan keterangannya pada Kamis (26/9/2024). Pertumbuhan itu mencerminkan stabilitas kebijakan ekonomi yang pro-investasi dan fondasi ekonomi yang kuat.

Nurul juga menekankan sektor-sektor prioritas yang menjadi fokus pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi, seperti infrastruktur, manufaktur, dan energi terbarukan. Ia menyoroti peran penting investasi asing, terutama dari China, dalam mendorong proyek-proyek strategis nasional. “Kerja sama dengan China telah memberikan dampak signifikan bagi pembangunan di Indonesia. Kami berharap investasi dapat semakin berkembang, terutama dalam transisi menuju energi hijau,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga terus mendorong reformasi birokrasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan meliputi penyederhanaan perizinan serta peningkatan transparansi dalam berbisnis.

Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Ben Perkasa, menekankan pentingnya hubungan diplomatik yang kuat sebagai fondasi kerja sama ekonomi. Ia mengungkapkan bahwa China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia selama beberapa tahun terakhir, dengan investasi di sektor teknologi dan infrastruktur yang terus meningkat.

"Hubungan bilateral yang semakin erat ini menjadi peluang besar bagi kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi," ujar Ben.

Sementara itu, Mardyana Listyowati dari Kementerian Perdagangan menambahkan bahwa forum itu  tidak hanya untuk mempromosikan investasi, tetapi juga memperkuat perdagangan bilateral.

 "China adalah pasar ekspor utama bagi Indonesia, dan dengan investasi yang lebih kuat, kita dapat memaksimalkan peluang perdagangan yang ada," ujar Mardyana.

Cahyo Purnomo, Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/BKPM, menekankan potensi besar investasi di luar Pulau Jawa, terutama di Kalimantan yang kini menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN). "Wilayah Kalimantan sangat potensial untuk investasi, terutama dengan proyek IKN di Kalimantan Timur," ujar Cahyo dalam konferensi tersebut.

Cahyo juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia telah menyediakan berbagai insentif investasi, termasuk pembebasan pajak bagi perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu, terutama yang fokus pada peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pengembangan riset.

“Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing melalui reformasi ekonomi, yang telah membawa Indonesia naik peringkat dalam indeks daya saing global dari posisi 34 menjadi 27,” imbuh Cahyo.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 29 November 2024 | 08:57 WIB
Indonesia Perlu Maksimalkan Trade Remedies untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 29 November 2024 | 08:47 WIB
Nilai Pendapatan Industri Kosmetik Indonesia Capai USD8,09 pada 2023
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 28 November 2024 | 11:58 WIB
BRIN Rancang Strategi Pencapaian Swasembada Pangan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 28 November 2024 | 06:30 WIB
Industri Halal Indonesia Menjadi Pemain Utama di Ekonomi Syariah Global
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 26 November 2024 | 17:15 WIB
Kemendag Siap Perluas Ekspor Produk Unggulan Indonesia ke Pasar Arab Saudi
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 26 November 2024 | 11:32 WIB
Kemenperin Gencar Kenalkan Industri Kabel RI ke Pasar Internasioanal
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 25 November 2024 | 16:10 WIB
Kemenperin Cetak 325 SDM Kompeten Industri Tekstil dan Kukuhkan 2 Guru Besar