:
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 29 Maret 2023 | 20:41 WIB - Redaktur: Untung S - 262
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional mengirim pasokan beras dari Surabaya Jawa Timur ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengiriman pasokan beras itu dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
Adapun pengiriman pasokan beras tersebut menggunakan dua Kapal Tol Laut yaitu KM Kendhaga Nusantara 5 dan KM Kendhaga Nusantara 11.
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Pelayanan Transportasi Laut dan Kemaritiman Andre Mulpyana mengatakan, pihaknya memiliki tugas dan amanah dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk dapat memfasilitasi pendistribusian barang dan menekan disparitas harga di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) melalui program Tol Laut.
Menurut Andre, Tol Laut juga berfungsi untuk menunjang kegiatan-kegiatan lain dalam kerangka kegiatan sosial kemanusiaan, salah satunya adalah kegiatan pengangkutan beras itu.
"Kami akan selalu siap mendukung daerah yang mengalami kelangkaan bahan pokok untuk dapat dibantu pemenuhannya dengan memanfaatkan program Tol Laut, dan tentunya tetap memperhatikan aspek kebutuhan daerah-daerah yang telah dilalui kapal Tol Laut secara reguler maupun trayek deviasi yang disesuaikan dengan urgensi kebutuhan supply pangan," ujarnya pada acara pelepasan KM Kendhaga Nusantara 11 dalam distribusi pasokan beras untuk pemenuhan pangan Provinsi NTT di Dermaga Berlian Timur Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Rabu (29/3/2023).
Andre mengungkapkan, saat ini kekurangan stok beras di Provinsi NTT yang menyebabkan komoditi beras disana menjadi mahal. "Untuk itu sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo melalui Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk dapat melakukan pendistribusian bantuan beras dari Surabaya ke Provinsi NTT khususnya daerah Ende, Maumere dan Atapupu guna penetrasi dan operasi pasar agar stock beras dapat tercukupi sehingga harga beras dapat stabil kembali," ucapnya.
Ia berharap agar seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat dapat mendukung program ini agar bantuan beras seperti ini tepat guna kepada penerima manfaat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Untuk itu, saya mengajak Bapak/Ibu sekalian dari kementerian dan lembaga terkait untuk bersama-sama mengawal program Tol Laut ini agar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan," ujarnya.
Andre juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berkolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Jasa Usaha Terkait Mohd. Arief Agustian menjelaskan, sebanyak kurang lebih 1.400 Ton beras diangkut dan didistribusikan ke Provinsi NTT menggunakan dua unit kapal Tol Laut yaitu KM. Kendhaga Nusantara 5 yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Pelangi Tunggal Ika dan KM Kendhaga Nusantara 11 yang dioperasikan oleh PT PELNI (persero).
"Kapal pertama KM Kendhaga Nusantara 5 telah diberangkatkan pada Minggu (26/3) dengan jumlah muatan 600 Ton beras atau 30 Teus dengan tujuan Maumere sebanyak 2 Teus dan Ende sebanyak 28 Teus," ujar Mohd. Arief.
Selanjutnya, pada hari ini menyusul diberangkatkan KM Kendhaga Nusantara 11 dengan jumlah muatan 800 Ton beras dengan menggunakan 50 kontainer untuk didistribusikan ke Ende sebanyak 11 kontainer dan Atambua sebanyak 39 kontainer.
Foto: Kemenhub