Jaga Momentum Pertumbuhan, Perbankan Syariah Sokong Kegiatan Usaha Berkelanjutan

:


Oleh lsma, Rabu, 22 Maret 2023 | 20:50 WIB - Redaktur: Untung S - 451


Jakarta, InfoPublik - Sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran penting untuk peningkatan ekonomi Indonesia. Karenanya sokongan pembiayaan bagi kegiatan usaha berkelanjutan, khusnya di segmen UMKM terus digenjot oleh industri perbankan syariah.

Pengembangan UMKM dinilai strategis melihat potret UMKM yang berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB. Bank Indonesia menerapkan tiga pilar kebijakan dalam pengembangan UMKM yaitu (i) mempercepat pengembangan UMKM melalui korporatisasi, (ii) pemberdayaan kapasitas UMKM, (iii) business matching dengan lembaga keuangan.

Terdapat tiga hal yang dapat menguatkan daya saing UMKM yaitu UMKM yang berorientasi bisnis, SDM yang inovatif kreatif tangguh, dan terbukanya akses pembiayaan.

Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Yuli Melati Suryaningrum mengatakan bahwa pihaknya berhasil meningkatkan porsi pembiayaan UMKM. Untuk menjaga keseimbangan antara bisnis dan keberlangsungan lingkungan, BCA Syariah turut menyalurkan pembiayaan pada sektor kegiatan usaha berkelanjutan.

Tercatat per Desember 2022 penyaluran pembiayaan Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) BCA Syariah mencapai Rp2,6 triliun meningkat 29,8 persen year on year (YoY) sehingga mencapai 34,2 persen dari total pembiayaan BCA Syariah di 2022. Pembiayaan tersalurkan pada 6 sektor KUB.

Secara komposisi, penyaluran pembiayaan KUB kepada segmen UMKM sebesar Rp1,7 triliun atau setara dengan 66,8 persen dan Rp858,4 miliar atau setara dengan 33,2 persen disalurkan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan non-UMKM.

“Tahun 2022 merupakan tonggak pencapaian baru bagi BCA Syariah terkait komitmen kami dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan. Kami telah menyusun kebijakan dan strategi keberlanjutan yang didalamnya mencangkup strategi bisnis, tata kelola dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen kami untuk menjaga keseimbangan antara people, profit and planet dan mendukung SDGs,” kata Yuli.

Yuli menambahkan, pihaknya bersyukur mampu memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi dengan pencapaian kinerja yang baik dan tumbuh secara berkesinambungan. Peningkatan dana murah menjadi strategi kami di 2022. Berbagai inisiatif pengembangan layanan pada delivery channel maupun secara digital terus kami pacu untuk menarik minat masyarakat menempatkan dana di BCA Syariah.

"Dengan demikian, kami mampu mengelola biaya dana untuk penyaluran pembiayaan yang lebih ekspansif dan kompetitif di pasar," ujar Yuli.

Penyaluran pembiayaan tumbuh dengan baik di seluruh sektor pembiayaan baik komersial, consumer, maupun UMKM. Pembiayaan komersial di Desember 2022 mencapai Rp5,4 triliun tumbuh 17,5 persen dengan portofolio terbesar pada industri pengolahan, pertanian dan perkebunan serta perdagangan besar.

Penyaluran terhadap pembiayaan UMKM terus ditingkatkan sebagai bentuk komitmen BCA Syariah dalam penyaluran pembiayaan inklusif. Sampai dengan akhir 2022 penyaluran pembiayaan UMKM mencapai Rp1,7 triliun atau tumbuh 21,6 persen sehingga komposisinya mencapai 22,8 persen dari total pembiayaan BCA Syariah. Penyaluran pembiayaan disertai dengan upaya mengelola kualitas pembiayaan sehingga Non Performing Financing (NPF) dapat terjaga pada angka 1,42 persen gross dan 0,01 persen net. Pembiayaan yang direstruktur juga menunjukkan tren menurun dengan Financing at Risk (FaR) sebesar 13,0 persen, membaik 5,0 persen dibandingkan Desember 2021 sebesar 18,0 persen.

Laba Tumbuh 34,5 Persen

BCA menutup kinerja 2022 dengan pertumbuhan positif pada aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan. BCA Syariah mampu mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan perolehan laba sesudah pajak di Desember 2022 sebesar Rp117,6 milar atau tumbuh 34,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya (YoY).

Pertumbuhan yang solid di antaranya tercermin pada pertumbuhan aset perusahaan di Desember 2022 yang mencapai Rp12,7 triliun atau meningkat 19,1 persen dibandingkan dengan periode Desember 2021 sebesar Rp10,6 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh meningkatnya DPK yang pada Desember 2022 tercatat sebesar Rp9,5 triliun atau meningkat 23,5 persen YoY.

Pertumbuhan DPK diiringi dengan peningkatan komposisi CASA BCA Syariah menjadi 38,6 persen dari total DPK atau mencapai Rp3,7 triliun. Pertumbuhan CASA didukung oleh pertumbuhan Giro di Desember 2022 yang mencapai Rp2,1 triliun atau tumbuh 73,9 persen YoY. Sementara perolehan tabungan tercatat sebesar Rp1,5 triliun tumbuh 13,3 persen YoY. Segmen pembiayaan konsumer BCA Syariah menunjukkan pertumbuhan tertinggi di tahun 2022. Pembiayaan konsumer tumbuh ekspansif 101,2 persen mencapai Rp420,8 miliar.

Komposisi pembiayaan konsumer tertinggi dikontribusi dari KPR iB yang tumbuh 194,5 persen YoY mencapai Rp208,1 miliar. Capaian pertumbuhan pembiayaan konsumer didukung oleh pengembangan fitur, pilihan margin sesuai kebutuhan nasabah, dan inisiatif pemasaran bersama induk usaha melalui event strategis seperti BCA Expo.

"Kami menargetkan pertumbuhan di kisaran 9-11 persen untuk aset dan laba di kisaran 17-19 persen,” pungkas Yuli.

Foto: InfoPublik