:
Jakarta, InfoPublik - ASEAN tengah mengembangkan Visi ASEAN Pasca-2025 untuk menetapkan agenda baru yang jelas dalam mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih baik, guna merespon kemajuan teknologi, pergeseran geopolitik, dan transformasi ekonomi yang mengubah tatanan lanskap global saat ini.
”Ini adalah kesempatan kami untuk bekerja menuju kawasan yang lebih inovatif, dinamis, tangguh, serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Netty Muharni dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (7/3/2023).
Pengembangan Visi ASEAN Pasca-2025 tersebut selanjutnya menjadi pembahasan utama dalam pertemuan Working Group on AEC Post-2025 Vision (WG-AP) yang digelar pada 2 Maret 2023. Saat ini telah disepakati enam elemen Inti yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen pendamping Visi yakni Action-oriented, Sustainable, Enterprising, bold, and innovative, Adaptable and pro-active, Nimble and resilient; dan Inclusive, participatory, and collaborative.
“Keenam elemen inti itu diharapkan dapat disepakati oleh Kepala Negara dalam KTT ASEAN ke-42 yang akan berlangsung Mei 2023 di Labuan Bajo,” ujar Asdep Netty.
Visi Pasca-2025 pada pilar ekonomi dibangun sesuai dengan 6 komponen inti yang sudah ditetapkan sebelumnya. Namun, beberapa karakteristik baru yang perlu diperkuat masuk dalam dokumen sebagai antisipasi dan mendukung integrasi ekonomi di masa mendatang, antara lain kesehatan, megatrend global, ekonomi kreatif, keberlanjutan, digitalisasi, dan kerja sama dengan mitra ASEAN.
Mekanisme monitoring dan evaluasi menjadi kunci penting baik dalam perumusan maupun implementasi berbagai kegiatan atau program yang akan disepakati. Koordinasi dan modalitas konsultasi seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan dokumen ini menjadi sangat penting. Terdapat tiga pendekatan yang akan dilakukan yaitu melalui survei, focus group discussion dan wawancara secara mendalam untuk isu-isu tertentu.
”Untuk itu, saya meminta Sekretariat ASEAN untuk menyusun mekanisme kelembagaan yang jelas termasuk untuk isu-isu yang sifatnya lintas sektor atau lintas pilar,” pungkas Netty.
Sebagai informasi, Kelompok Kerja ini dibentuk secara khusus untuk merumuskan Visi ASEAN Pasca-2025 pada Pilar Ekonomi. Para anggota kelompok kerja merupakan pejabat senior yang ditunjuk dari tiap-tiap negara anggota ASEAN, serta Direktur Monitoring dan Integrasi Sekretariat ASEAN. Pertemuan di Belitung merupakan pertemuan WG-AP pertama di bawah Keketuaan Indonesia untuk menyelesaikan penyusunan Visi ASEAN Pasca-2025 pada pilar ekonomi.
Foto: Humas Ekon