:
Oleh Putri, Senin, 16 Januari 2023 | 13:42 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 345
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan ekspor Indonesia Desember 2022 yang mencapai US$23,83 miliar. Meski nilai ini turun 1,10 persen dibanding ekspor pada November 2022, namun naik signifikan sebesar 6,58 persen dibandingkan Desember 2021.
Demikian dikatakan Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers, Senin (16/01/2023) di Jakarta.
“Ekspor nonmigas Desember 2022 mencapai US$22,35 miliar, turun 2,73 persen dibanding November 2022, sementara naik 4,99 persen jika dibanding ekspor nonmigas Desember 2021,” kata Margo.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Desember 2022 terhadap November 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$483,1 juta (9,44 persen).
Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada nikel dan barang daripadanya sebesar US$220,0 juta (41,50 persen). Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Desember 2022 naik 16,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
“Begitu juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 10,52 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 71,22 persen,” kata Margo.
Ekspor nonmigas Desember 2022 terbesar adalah ke Tiongkok, yaitu sebesar US$5,79 miliar, Jepang sebesar US$2,08 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$2,06 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 44,39 persen.
Sementara itu, lanjut Margo ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,28 miliar dan US$1,64 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Desember 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$38,59 miliar (13,22 persen), diikuti Kalimantan Timur sebesar US$36,46 miliar (12,49 persen) dan Jawa Timur sebesar US$24,75 miliar (8,48 persen).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2022 mencapai US$291,98 miliar atau naik 26,07 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$275,96 miliar atau naik 25,80 persen.
Foto: Pribadi