:
Oleh Dian Thenniarti, Senin, 2 Januari 2023 | 11:01 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 315
Jakarta, InfoPublik – Pergerakan penumpang dan pesawat udara pada puncak arus mudik libur Tahun Baru 2023 yang terjadi pada 30 Desember 2022 (H-2 Tahun Baru) di 15 bandara mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan dengan catatan tahun lalu.
"Peningkatan masing-masing sebesar 93 persen untuk pergerakan penumpang dan 46 persen untuk pergerakan pesawat udara," ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura/AP I, Faik Fahmi, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Senin (2/1/2023).
Faik Fahmi merinci, berdasarkan data sebanyak total 176.625 pergerakan penumpang dan 1.598 pergerakan pesawat udara terlayani dari 15 bandara yang dikelola pada puncak arus mudik libur Tahun Baru 2023, dibandingkan dengan jumlah pergerakan penumpang yang dilayani pada puncak arus mudik libur Tahun Baru 2022 lalu sebanyak 91.552 pergerakan penumpang.
AP I mencatat tiga bandara dengan jumlah pergerakan penumpang tertinggi pada puncak arus mudik libur Tahun Baru 2023 pada 30 Desember (H-2 Tahun Baru), yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 59.728 pergerakan penumpang, disusul Bandara Juanda Surabaya dengan 33.451 pergerakan penumpang, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 25.744 pergerakan penumpang.
Menurut Faik Fahmi, sejak operasional Posko Nataru pada 19 - 31 Desember 2022 pihaknya mencatat telah melayani sebanyak 2.411.858 pergerakan penumpang dan 20.306 pergerakan pesawat udara.
Dibandingkan dengan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara pada periode yang sama di tahun lalu, maka terdapat pertumbuhan sebesar 75 persen untuk pergerakan penumpang, dan 39 persen untuk pergerakan pesawat.
"Tentunya ini merupakan hal yang sangat menggembirakan dalam kaitannya terhadap recovery industri penerbangan dan pariwisata di Indonesia pada umumnya, serta menyangkut recovery kinerja AP I khususnya," lanjutnya.
Adapun tiga besar bandara dengan jumlah total pergerakan penumpang terbanyak pada periode 19-31 Desember 2022 adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah 735.187 pergerakan penumpang, Bandara Juanda Surabaya dengan 462.510 pergerakan penumpang, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 372.674 pergerakan penumpang.
Sedangkan untuk realisasi extra flight, per 31 Desember 2022, realisasi extra flight di 15 bandara yang dikelola AP I adalah sebanyak 872 flight. Tiga besar bandara dengan realisasi extra flight terbanyak pada 19-31 Desember 2022 adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan realisasi 427 extra flight, Bandara Sentani Jayapura dan Bandara Juanda Surabaya berada di urutan kedua dengan realisasi 90 extra flight, serta Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan realisasi 85 extra flight.
Antisipasi Curah Hujan Tinggi, AP I Terapkan Langkah Mitigasi di 15 Bandara
Sementara untuk mengantisipasi cuaca dengan potensi curah hujan tinggi yang saat ini tengah berlangsung, AP I menerapkan sejumlah langkah mitigasi. Hal ini ditujukan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan penerbangan di 15 bandara yang dikelola pada periode libur Nataru 2022/2023 kali ini.
"Satu hal yang menjadi fokus kami adalah terkait kesiapan infrastruktur di area sisi udara, seperti runway, taxiway, dan apron. Kami memastikan infrastruktur tersebut selalu dalam kondisi optimal dalam situasi cuaca apapun. Hal ini menjadi kunci agar operasional penerbangan dapat berjalan lancar di tengah tingginya frekuensi penerbangan pada periode Nataru, serta di tengah kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi seperti saat ini," ujar Faik Fahmi.
AP I telah melaksanakan sejumlah langkah mitigasi untuk memastikan kesiapan infrastruktur di area sisi udara, yaitu dengan melakukan pembersihan saluran air di area sisi udara yang menjadi jalur pembuangan air di runway, memastikan area sisi udara bebas dari benda asing atau foreign object debris (FOD), pemeriksaan tinggi muka air tanah di area sisi udara, pemeriksaan permukaan runway melalui runway inspection yang secara rutin dilaksanakan dua kali dalam satu hari, serta memastikan pompa pengendali banjir berfungsi dengan baik.
Sejumlah langkah itu ditujukan untuk memastikan aliran pembuangan air di area sisi udara menuju drainase, serta agar tidak terjadi genangan air atau water ponding di area sisi udara, terutama di permukaan runway, taxiway, dan apron.
Tidak hanya itu, AP I juga turut memastikan kesiapan fasilitas dan peralatan penunjang operasional penerbangan yang berkaitan dengan kualitas jarak pandang pilot di landas pacu atau runway visibility, di antaranya dengan memastikan kesiapan lampu landasan (Airfield Lighting System) atau AFL dan marka landasan yang berfungsi sebagai pemandu bagi para pilot dalam situasi take-off dan landing pesawat.
"Personel kami yang bertugas di area sisi udara juga secara rutin melakukan pemeriksaan kondisi air di permukaan runway pada saat kondisi hujan dengan curah hujan tinggi, sehingga proses take-off dan landing pesawat pada situasi peak season seperti sekarang ini dapat berjalan dengan lancar dan selamat," pungkas Faik Fahmi.
Foto : AP I