OJK Berkomitmen Dorong Pertumbuhan Asuransi

:


Oleh lsma, Kamis, 24 November 2022 | 11:56 WIB - Redaktur: Untung S - 274


Jakarta, InfoPublik - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen memperpanjang kebijakan relaksasi kepada industri asuransi, di tengah ancaman resesi ekonomi global yang berpotensi terjadi dalam waktu dekat dan berdampak pada sektor keuangan.

"Kami akan menerapkan kebijakan yang sifatnya mendukung pertumbuhan industri asuransi dengan tetap menyeimbangkan kepentingan konsumen," kata Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK, Ahmad Nasrullah, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (24/11/2022).

Ahmad menambahkan, relaksasi yang akan dilakukan bersifat substantif, seperti pelonggaran batas waktu pembayaran premi. Sementara itu, relaksasi penyampaian laporan tidak diperpanjang karena saat ini mobilitas sudah kembali normal. “Relaksasi yang akan kami perpanjang lebih kepada yang bersifat substansif, kalau yang administratif tidak akan kami berikan lagi," tegasnya.

Optimisme Industri Asuransi

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis bisnis asuransi jiwa masih akan tumbuh di tahun 2023 mendatang. Pertumbuhan bisnis asuransi jiwa akan berasal dari kanal distribusi keagenan dan bancassurance.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi, dan Pajak AAJI, Simon Imanto, dalam webinar Insurance Outlook 2023.

Menurut Simon, pertumbuhan bisnis asuransi jiwa melalui dua kanal distribusi konvensional ini, akan mendorong kinerja asuransi jiwa di tahun depan yang semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya.

“Peluang pertumbuhan ekonomi indonesia yang bisa kita ambil adalah bagaimana me-manage dengan baik kanal distribusi, kemudian dari produk yang akan kita pilih dan akan kita bangun dan kembangkan, kemudian kita jual,” kata Simon.

Lebih lanjut dia jelaskan bahwa tantangan yang dihadapi pada 2022 ini adalah penetrasi jiwa yang masih rendah. Tetapi, di sisi lain, dalam lima tahun terakhir jumlah tertanggung perseorangan industri asuransi jiwa menunjukkan tren peningkatan.

Ketua Bidang Riset dan Inovasi Produk Asuransi Umum Syariah Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Pristiwanto Bani, mengatakan bahwa kinerja asuransi syariah di Indonesia mengalami peningkatan untuk periode Desember 2021 hingga September 2022.

“Aset naik 3 persen, kontribusi bruto naik 18,13 persen, sedang klaim bruto mengalami penurunan 1,58 persen, dan Investasi naik 5,28 persen,” kata Pristiwanto.

Pristiwanto juga menambahkan bahwa pertumbuhan ini membuat AASI menjadi optimistis menghadapi 2023 nanti. “Dengan peningkatan saat ini, kita optimistis di 2023 akan mengalami kenaikan untuk aset, kontribusi bruto, serta investasi,” jelasnya.

Pristiwanto mengatakan bahwa tantangan di 2023 yang perlu diantisipasi bersama adalah implementasi rencana terkait dengan persiapan untuk lakukan spin off pada 2024.

Foto: Istimewa