:
Oleh Eko Budiono, Jumat, 14 Oktober 2022 | 10:21 WIB - Redaktur: Untung S - 625
Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif ,mengajak kepada mitra bisnis dan lembaga keuangan untuk berkolaborasi membantu pembiayaan transisi energi di Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission atau Nol Emisi Karbon pada 2060.
Hal ini disampaikan secara langsung saat menghadiri acara Roundtable Discussion "a Just Energy Transition and Financing" yang diselenggarakan oleh United Nations Development Programme (UNDP) di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
"Kami mengajak kepada investor, lembaga pembiayaan, industri dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan kolaborasi untuk mendukung transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060," kata Arifin, seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Kamis (13/10/2022).
Menurut Arifin, Indonesia sendiri membutuhkan hingga USD1 triliun pada 2060 untuk investasi energi terbarukan.
Arifin memaparkan, kebutuhan pembiayaan transisi energi akan semakin meningkat seiring dengan diterapkannya pensiun dini pembangkit listrik tenaga batubara yang membutuhkan biaya besar, karena kewajiban membayar kembali pinjaman dan bunga kepada pengembang.
Selain itu, pemerintah menyiapkan langkah-langkah perlindungan sosial dalam rangka transisi industri dari penghentian pembangkit listrik tenaga batubara ke Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk pekerja terimbas, agar dapat mempersiapkan peralihan dari industri pertambangan ke energi pembaruan.
"Kami juga membutuhkan dana tambahan untuk memberikan pelatihan kepada pekerja sektor pertambangan agar dapat beralih ke energi bersih dan terbarukan," tutup Arifin
Sebagai informasi, Indonesia telah menetapkan peta jalan Transisi Energi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Roadmap ini bertujuan untuk mencapai lebih dari 700 GW Energi Terbarukan dalam bauran energi yang berasal dari matahari, hidro, panas bumi, serta hidrogen dan nuklir.