Kompak dan Kolaborasi Kunci Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 3 Oktober 2022 | 10:34 WIB - Redaktur: Untung S - 474


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi0 meminta seluruh stakeholders dari mulai pemerintah, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) hingga pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk kompak dan bersinergi  menghadapi dampak pandemi COVID-19 dan ketidakpastian global, sehingga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terus dijaga bahkan tumbuh.

"Meski pandemi sudah mulai mereda, bahkan mungkin sebentar lagi kita akan menyatakan berakhir, tapi yang kita lihat ini dunia, ketidakpastiannya sangat besar, apalagi ditambah konflik Rusia dan Ukraina," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutannya pada peluncuran Gerakan Kemitraan Inklusif Untuk UMKM Naik Kelas di Jakarta pada Senin (3/10/2022).

Namun, menurut Presiden, Indonesia petut bangga karena meskipun diterpa dampak pandemi dan ketidakpastian global, pada kuartal kedua 2022 ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 Persen. Pada kuartal ketiga Presiden optimis bisa tumbuh di atas angka tersebut.

Dari pandemi, lanjut Presiden, Indonesia banyak belajar menghadapi krisis global ke depan. Kekompakan dengan berbagai pemangku kepentingan atau stakeholders menjadi kuncinya.

"Kompak bersinergi kuncinya, sehingga perlu adanya Indonesia incorporated, yang besar, menengah, kecil semuanya kerja sama, sinergi, juga kolaborasi menyelesaikan persoalan di lapangan dengan konkret dna nyata, saya sudah lihat tadi contohnya itu sangat bagus menghadapi tantangan global ke depan," lanjut Kepala Negara.

Terdampaknya sektor perekonomian juga dialami secara merata oleh seluruh negara di dunia. Jadi, tentunya memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. 

Karena itu, Presiden kembali menegaskan pentingnya kekompakan dan kolaborasi dalam pemulihan ekonomi nasional, seperti saat menghadapi pandemi COVID-19 selama kurang lebih 2,5 tahun ke belakang.

Mulai dari Ibu Kota Negara Jakarta, provinsi, kabupaten/Kota hingga desa, semua kompak dan bersinergi menghadapi pandemi COVID-19. Hal itu juga harus dilakukan dalam menghadapi tantangan ketidakpastian global dan memulihkan dampak pandemi itu.

"Karena itu saya optimis pemulihan ekonomi dan menghadapi tantangan global itu bisa kita atasi bersama dengan kekompakan dan kolaborasi, contohnya soal jagung kita sudah bisa surplus dengan harga yang stabil, komoditas lain harusnya bisa," tegas Presiden.

Foto: Tangkapan Layar BPMI Setpres