Gernas BBI Tingkatkan Daya Saing UMKM Hadapi Dampak Krisis Global

:


Oleh lsma, Kamis, 23 Juni 2022 | 11:06 WIB - Redaktur: Untung S - 418


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) akan meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengantisipasi dan menghadapi dampak krisis global.

"Pelaksanaan Gerakan Bangga Buatan Indonesia untuk mendorong UMKM naik kelas sesuai dengan tema Lagawifest atau Lampung Bangga Wirausaha Industri Festival. Upaya tersebut diharapkan dapat membangkitkan potensi dan kekuatan UMKM untuk mengantisipasi daripada dampak krisis global yang sedang kita hadapi," kata Airlangga dalam sambutannya pada puncak acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia LAGAWIFEST 2022 pada Kamis (23/6/2022).

Menko Airangga pun mengajaka masyarakat untuk turut mensukseskan Gernas BBI LagawifestBuatan Indonesia (GBBI) LAGAWIFEST 2022 dengan membeli produk artisan lokal sebagai bentuk dukungan kepada hasil produk industr kecil dan menangah. "Kita bangkit bersama dengan bangga buatan Indonesia," tegas Airlangga.

Airlangga menuturkan, saat ini dunia tengah dihadapkan pada tantangan global yang disebut dengan The Perfect Storm, yang terdiri dari tantangan COVID-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.

"Kita patut bersyukur kondisi perekonoian nasional terus menggeliat seiring dengan melandainya pandemi COVID-19. Keterpaduan upaya pemerintah beserta seluruh kelompok masyarakat berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen (year on year/y-o-y)," ujar Airlangga.

Ditambahkannya, kita harus tetap optimis bahwa perekonomian akan tetap terus membaik, salah satunya kuncinya adalah kemampuan kita dalam menciptakan daya saing para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Pemerintah telah melakukan berbagai terobosan antara lain penerbitan UU Cipta Kerja dengan dengan berbagai fasilitasi kemudahan perizinan kemitraan berbasis data tunggal dan juga penyediaan produk UMKM di fasilitas umum serta pembelian produk UMKM sebesar 40 persen disetiap Kementerian/Lembaga," kata Airlangga.

Foto: Istimewa