:
Oleh Untung S, Sabtu, 14 Mei 2022 | 05:24 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 617
Sintang, InfoPublik – Kenaikan dan stabilitas harga komoditas perkebunan sawit dan karet, masih menjadi pengungkit utama pemulihan hingga kebangkitan ekonomi Kabupaten, Sintang, Kalimantan Barat, pascapandemi COVID-19
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Sintang, Kurniawan, kepada InfoPublik, Kamis (12/5/2022) mengatakan meski sejak kurang lebih dua tahun diterjang pandemi COVID-19 hingga musibah banjir besar beberapa bulan lalu, Sintang cukup memiliki ketahanan ekonomi yang cukup handal.
“Belum lagi situasi global yang tidak menentu, memang berpengaruh pada harga komoditas perkebunan sawit dan karet, namun dalam beberapa bulan sebelum Ramadan dan Lebaran 2022 ini, harganya cenderung naik dan stabil,” kata Kurniawan.
Ia mengungkapkan, kenaikan harga yang cukup siginfikan memang terjadi di sawit yang sebelumnya sekitar Rp2.000 per kilogram (kg), terus beranjak naik ke Rp2.300 dan kini sudah di kisaran Rp4000 per kg.
Sementara harga karet meski cenderung lebih stabil, namun sudah cukup baik saat ini yang harganya mendekati Rp10.000 per kg, sebelumnya petani karet cukup tertekan selama bertahun-tahun karena harganya sempat menyentuh angka Rp4.000-Rp5.000 per kg, hingga banyak petani karet yang beralih profesi karena hasil karet tidak mencukupi kebutuhan.
“Karet memang masih di bawah Rp10.000 per kg, tapi sudah stabil seiring dengan situasi pandem yang makin terkendali,” ujar Kurniawan lagi.
Dua bulan terakhir ini ada Peningkatan komoditas lokal sawit dan sawit, terutama harga sawit yang dalam waktu beberapa bulan sebelum ramadan harga mulai naik dari Rp2.000 Rp2.300 per kilogram (kg) sampai mendekati Rp4.000 per kg saat ini, sementara karet harganya sudah stabil mendekati Rp10.000 per kg
Kondisi global yang tidak menentu hingga pandemi, menurut Kurniawan sangat berpengaruh pada harga sawit dan karet, karena itu dengan kenaikan dan stabilitas harga kedua komoditas itu yang sudah lebih baik turut mengungkit perekonomian di Kabupaten Sintang.
“Bapak Bupati Sintang sudah mencanangkan Sawit Lestari dan Karet Lestari guna mewujudkan perkebunan yang berkelanjutan, sehingga pertumbuhan ekoonomi tetap diperoleh tetapi tidak merusak lingkungan dan vegetasi hutan Kalimantan yang ada,” jelasnya.
Strategi jitu penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi
Ia bercerita, saat dua tahun pandemi menerjang aktivitas perekonomian masyarakat begitu terdampak, “Aktivitas ekonomi mayoritas sepi, sektor jasa, pariwisata hingga pelayanan publik juga tidak optimal dan inflasi juga meningkat,” tutur Kurniawan.
Namun, berkat kerja sama antar-stakeholders begitu erat terjalin di Kabupaten Sintang, selain menjalankan sepenuhnya arahan, kebijakan dan program dari pemerintah pusat terkait penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, Pemerintah Daerah (Pemda) Sintang juga menerapkan banyak strategi.
“Satuan-satuan tugas (Satgas) sangat intensif dibentuk dan dikoordinasikan di seluruh wilayah, dari kota, kabupaten, kecamatan hingga kelurahan desa. Termasuk pelaksanaan vaksinasi yang gencar dilaksanakan sejak awal hingga saat ini,” tutur Kurniawan.
Pihaknya berarap, momentum pemulihan dan kebangkitan ekonomi di Kabupaten Sintang akan terus terjadi sehingga kondisinya perekonomian bisa lebih baik dari sebelum maupun saat pandemi lalu.
“Momentum Lebaran 2022 ini yang juga sebagai awal pelonggaran, semoga bisa menjadi penanda titik awal kebangkitan ekonomi kita baik secara khusus Sintang, maupun umumnya secara nasional,” pungkas Kurniawan.
Foto: Antara