Oleh Eko Budiono, Jumat, 1 April 2022 | 10:26 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 480
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia dan China sepakat menghilangkan berbagai hambatan dalam perdagangan bilateral.
Upaya itu diharapkan bisa meningkatkan kerja sama dan volume perdagangan antara RI-China.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melalui keterangan tertulis, usai pertemuan dengan Menlu China Wang Yi, di Provinsi Anhui, China, Kamis (31/3/2022).
Menlu RI Retno Marsudi mengatakan pihaknya juga menyambut baik peningkatan volume perdagangan, dan kian menyusutnya angka defisit perdagangan antara kedua negara.
"Perdagangan kedua negara telah semakin seimbang. Perdagangan Indonesia-China tahun 2021 meningkat 54 persen dan mencapai lebih dari 110 miliar dolar AS,” ujar Menlu Retno.
Selain soal perdagangan, Retno dan Wang Yi membahas sejumlah isu kawasan dan internasional.
“Tentunya situasi di Afghanistan dan Ukraina kami bahas secara mendalam dalam pertemuan,” kata Menlu Retno.
Terkait situasi di Afghanistan, Retno menekankan kembali pentingnya mendorong Taliban untuk segera memenuhi janji yang pernah disampaikan, termasuk soal kemajuan akses pendidikan bagi perempuan di negara itu.
Adapun soal Ukraina, Retno menjelaskan pentingnya bagi semua pihak, termasuk China, untuk mendorong segera diakhirinya perang agar krisis kemanusiaan tidak kian memburuk.
Pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Menlu China dilakukan di sela kegiatan di Tunxi, China,. Menlu Retno menghadiri kegiatan pertemuan Neghboring Countries of Afghanistan + Afghanistan Foreign Ministers Dialogue.
Selain dengan Menlu China, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran dan Menlu Rusia.
(Foto: ANTARA)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id