Era Industri 4.0, Kementerian PUPR Pakai Teknologi 3D Printing Bangun Rumah Khusus

:


Oleh DT Waluyo, Minggu, 23 Januari 2022 | 18:05 WIB - Redaktur: Untung S - 363


Jakarta, InfoPublik - Era baru itu tidak terbendung. Semua lini, terpengaruh. Termasuk di sektor perumahan.

Era yang dimaksud adala era industri 4.0. Itulah masa yang ditandai dengan perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.

Di dunia konstruksi, khususnya bidang jasa konstruksi, adalah dengan hadirnya teknologi 3D Printing. Menyambut kehadirannya, demikian keterangan tertulis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ahad (23/1/2022),  pun aktif memanfaatkannya. Salah satunya adalah 3D Printing untuk pembangunan rumah.

"Pemanfaatan teknologi harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, bukan sekedar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat. Industri 4.0 hanya instrumen, justru dibelakangnya harus ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono 

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, Direktorat Jenderal Perumahan pada 2022 akan menerapkan pembangunan rumah khusus (Rusus), dengan metode digital guna menjawab tantangan teknologi Industri 4.0.

"Di 2021 Kementerian PUPR bersama mitra terkait, telah menguji coba pembangunan uji coba 3D Printing Rumah Tapak di Yogyakarta, 12-31 Januari 2021, dan pada 2022 ini akan diterapkan dalam pembangunan rumah khusus," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat menjadi narasumber dalam Opening Ceremony ITB Civil Engineering Expo secara daring, Sabtu (22/1/2022).

Iwan mengatakan, sesuai dengan agenda prioritas lima tahun ke depan oleh Presiden Joko Widodo adalah pembangunan SDM, pembangunan insfrastruktur, penyederhaan regulasi, birokrasi, dan transformasi ekonomi. Hal ini juga sesuai arahan Menteri PUPR bahwa Kementerian PUPR akan melakukan terobosan dalam percepatan pembangunan infrastruktur, di antaranya mendukung industrialisasi 4.0.

"Serta mendorong pengembangan skema pembiayaan kreatif, pengembangan SDM, penyelesaian tugas khusus, dan dukungan terhadap mitigasi bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi," ujar Iwan.

Iwan menyatakan, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dalam penyelenggaraan program pembangunan infrastruktur 2020-2024 pada sektor perumahan menargetkan pembangunan 51.340 unit rumah susun, 10.000 unit rumah khusus, 813.660 unit rumah swadaya, 262.345 unit PSU perumahan.

Untuk selanjutnya dikatakan Iwan, Direktorat Jenderal Perumahan akan mengevaluasi bahwa pembangunan perumahan tidak hanya satu juta rumah namun bisa melebihi yakni sekitar 1,5 hingga 2 juta rumah per tahun. "Hal itu dikarenakan menyesuaikan dengan backlog yang terus bertambah per tahun nya," tuturnya. (*)

Ilustrasi, aktivitas pekerja konstruksi Kementerian PUPR melakukan uji teknologi 3D Printing di sektor perumahan (Dok. Kementerian PUPR)