Kampanye Gernas BBI, Pemerintah Meluncurkan ‘Aroma Maluku Belanja Cipta Nusantara'

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 29 November 2021 | 17:15 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 349


Jakarta, InfoPublik -  Dalam rangkaian Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melaksanakan peluncuran ‘Aroma Maluku: Belanja Cipta Nusantara’ di Maluku, Ambon. Kegiatan ini mengangkat UMKM/IKM/Artisan Maluku, hingga karya dari pendidikan vokasi.

Tema ini mengingatkan kita, Maluku dan rempahnya menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia yakni lada, cengkeh, kayu manis, yang kuat dengan aromanya. Hingga pada awal November 2021 kekayaan rempah dan kuliner Indonesia, diperkenalkan di ajang internasional Expo 2020 Dubai.

"Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan Program Indonesia Spice Up The World di paviliun Indonesia. Ini menjadi momentum yang strategis bagi Indonesia, mengangkat aroma maluku, rempah dan produk unggulan lainnya di pasar mancanegara,” Kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dalam acara kampanye Gernas BBI secara virtual, Senin (29/11/2021).

Menko Luhut memaparkan, pada BBI kali ini, dirinya melihat kolaborasi erat antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Kemendikbud Ristek sebagai penggagas acara dengan program Merdeka Belajar, telah menjadi solusi kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan industri.

“Apresiasi kami sampaikan kepada Mendikbud Ristek, beserta jajaran selaku campaign manager, Pemda Maluku, Garuda Indonesia, e-commerce, media, UMKM/IKM/Artisan lokal serta siswa/siswi SMK di Maluku, serta kepada Bapak Gubernur Bank Indonesia dan kantor perwakilan Maluku atas dukungannya untuk Gernas BBI hari ini. Ke depannya, saya berharap BI juga dapat mendukung dengan menyelenggarakan forum investasi bagi UMKM di berbagai daerah,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Menko Luhut juga berharap agar karya pendidikan vokasi dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri, termasuk Kementerian/Lembaga/Pemda, seperti misalnya, mesin CNC (Computer Numerical Control) karya siswa/i SMK di Surakarta, yang sudah berstandar industri dan tersedia di pasaran.

“Saya berpesan kepada Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan dan membeli produk CNC tersebut. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kita semua harus terus membeli produk- produk dalam negeri, seperti langkah Kemendikbudristek membeli laptop buatan dalam negeri sebesar lebih dari 1,3 triliun rupiah. Dan ini saya kira merupakan langkah yang strategis harus diikuti semua K/L,” jelasnya.

Sebagai contoh, matching fund Kedaireka Dikti telah berhasil dimanfaatkan oleh salah satu Perguruan Tinggi di Jambi bekerjasama dengan Pemda setempat, telah berhasil mengembangkan program kewirausahaan di SMA Negeri 5 Jambi. Ini menjadi model kolaborasi yang baik untuk diaplikasikan di daerah lainnya.

“Dari sini kita belajar bahwa karakter bangga Buatan Indonesia perlu ditanamkan sejak dini, sebagai pondasi untuk mencetak generasi yang peduli dengan produk dalam negeri, siap berwirausaha dan berkompetisi. Kepada Mas Menteri Nadiem (Mendikbud Ristek), agar dapat mengawal hal ini dan memasukkannya dalam kurikulum pendidikan,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Luhut juga mengapresiasi Pemprov Maluku, yang telah memberikan dukungan Rp 1 miliar dalam mendukung Gernas BBI ini.

Atas keberhasilan ini, Luhut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Maluku beserta jajaran. Ini menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk menyiapkan anggaran yang cukup dalam mendukung program pengembangan UMKM daerah.

"Kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri, kolaborasi telah menjadi kekuatan Gernas BBI selama ini. Untuk itu, konsep BBI 2022 akan diperkuat. Tahun depan kita mulai terapkan konsep harvesting/panen UMKM. Beri pendampingan UMKM dengan durasi minimal tiga bulan di tiap provinsi,” ungkap Luhut.

Ia juga berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh BI dan campaign manager untuk mendorong investasi bagi UMKM di daerah, dan berikan apresiasi bagi lima artisan lokal terbaik hingga bantuan insentif promosi. Dorong pemanfaatan program DigiKU dari Himbara oleh UMKM sebagai solusi pembiayaan yang aman.

“Saya berharap konsep ini dapat mendukung pengembangan UMKM/IKM/Artisan sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Selamat kepada Kemendikbud Ristek atas peluncuran “Aroma Maluku – Belanja Cipta Nusantara.” Maju terus karya anak bangsa, Bangga Buatan Indonesia. Tunjukkan Maluku merupakan kepulauan yang hebat, tunjukkan karya karya yang hebat dalam BBI ini,” pungkas Luhut.

Mengkahiri sambutannya, Luhut selanjutnya membeli salah satu karya buatan masyarakat Maluku yang dijual di acara yakni kain yang dibuat dari bahan-bahan alami. Dirinya mengajak agar kita semua bangga membeli produk buatan Indonesia. Selain Luhut, hadir pula di acara Gubernur BI, Mendikbud Ristek, Menkop UKM, Menparekraf dan beberapa pejabat lainnya.