Produk Alas Kaki dan Herbal Indonesia Diminati Masyarakat Nigeria

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 14 Juni 2021 | 19:43 WIB - Redaktur: Untung S - 4K


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag), melalui  Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos, mengungkapkan produk alas kaki dan herbal asal Indonesia diminati oleh masyarakat Nigeria,

Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan mengatakan masyarakat Ngeria menggunakan produk-produk asal Indonesia karena berkualitas tinggi dan sudah terkenal di pasar setempat,

“Berdasarkan informasi dari importir, produk alas kaki Indonesia cukup diminati karena berkualitas tinggi. Sedangkan, produk obat herbal, khususnya jamu juga cukup diminati baik di pasar tradisional maupun apotek. Produk-produk lain yang diminati yaitu tekstil dan produk tekstil, fesyen, serta makanan olahan,” tutur Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik pada Senin (14/6/2021),

Menurut Kelapa ITPC Lagos tingginya minat masyarakat Nigeria tersebut terlihat dari antusiasme mereka dalam forum bisnis dan One on One Business Consultation di Kota Kano, Nigeria 27 Mei silam.

Dalam forum bisnis tersebut, kata dia, ITPC Lagos memperkenalkan produk makanan dan minuman, jamu, batik, sepatu, dan sandal kulit Indonesia kepada para pelaku usaha Nigeria.

“Pada sesi konsultasi bisnis, terdapat permintaan informasi tambahan mengenai produk pakaian wanita dan anak, serta perkakas dapur oleh para pelaku usaha Kano,” imbuh Hendro.

Dengan jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 200 juta jiwa, Nigeria dinilai merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia.

Dia juga mengaku sempat mengunjungi Pasar Sabon Giri di Negara Bagian Kano, dan banyak menjumpai produk obat dan herbal asal Indonesia.

Untuk semakin meningkatkan pangsa pasar di Nigeria, ITPC Lagos dipastikan akan mengadakan beberapa penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara daring pada Juni dan Juli 2021.

“Kami ingin mempertemukan buyers Nigeria dengan pelaku usaha berorientasi ekspor termasuk usaha kecil menengah (UKM) di sektor alas kaki, jamu, makanan olahan, mesin pertanian, dan alat kesehatan. Kami berharap akan terjadi kerja sama bisnis yang lebih banyak antara kedua negara," kata dia.

(Foto: Antaranews).