AAJI Berkomitmen Penuh Menangani Pandemi COVID-19

:


Oleh lsma, Selasa, 8 Juni 2021 | 19:09 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 324


Jakarta, InfoPublik - Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Simon Imanto menjelaskan bahwa klaim dan manfaat di kuartal I-2021 mencapai jumlah Rp47,68 triliun.

Angka tersebut lebih besar 23,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp38,6 triliun. AAJI juga menjelaskan komitmennya dalam mendukung penanganan pandemi di Indonesia.

"Dalam periode Maret 2020 hingga Februari 2021, jumlah polis dengan klaim COVID 19 tercatat mencapai 24.997 polis dengan total klaim senilai Rp1,46 triliun. Dari jumlah ini, 87,41% diantaranya memiliki status klaim yang sudah selesai senilai Rp1,28 triliun. Sedangkan 12,59% lainnya masih berstatus dalam proses klaim senilai Rp184,37 miliar," kata Simon dalam konferensi pers Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada Selasa (08/06/2021).

Sementara itu, lanjut Simon, dari laporan pembayaran klaim dan manfaat, AAJI menjelaskan bahwa total nilai tebus (surrender) menunjukkan kenaikan signifikan menjadi Rp28,54 triliun di kuartal I-2021 dibandingkan Rp21,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Menurutnya, ini terjadi akibat peningkatan kebutuhan masyarakat akan uang tunai sehari-hari.

“Besaran nilai klaim surrender yang mengalami kenaikan sebesar 30,6% memperlihatkan banyaknya pemegang polis yang melakukan klaim surrender untuk mendapatkan dana. Namun, kami menyarankan nasabah cukup melakukan klaim partial withdrawal agar mereka tetap memiliki sebagian dana sekaligus masih memiliki perlindungan jiwa,” jelas Simon.

Selain itu, AAJI juga menjelaskan kondisi rebound yang terjadi di kuartal I-2021. Indikasi rebound tersebut mulai terlihat dari momen berbaliknya imbal investasi. Jika sebelumnya hasil investasi dana kelola asuransi jiwa mencatat total pendapatan negatif yang cukup signifikan di kuartal pertama tahun lalu, maka kini investasi yang dilakukan sudah positif.

Tercatat, hasil investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp2,44 triliun di Q1 tahun ini. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencatat kerugian investasi tak kurang dari Rp47,83 triliun.

Ketua Bidang R&D, Pelaporan dan IT AAJI, Edy Tuhirman menilai bahwa meski kerugian terjadi pada periode sama di tahun lalu, namun banyak pihak menilai bahwa kondisi force majeur pandemi yang menekan perekonomian sebagai faktor utamanya.

Edy meyakini bahwa pertumbuhan investasi di Q1 di 2021 ini mengindikasikan awal pulihnya perekonomian kita dari tekanan pandemi COVID 19 yang berlangsung sejak Maret tahun lalu.

“Perlu dicatat bahwa indikasi pulihnya ekonomi saat ini merupakan momentum yang tidak dapat bertahan selamanya. Secara makro kami melihat bahwa keyakinan berasuransi masyarakat ada kaitannya dengan pemulihan ekonomi makro dan penanganan virus itu sendiri. Dan secara mikro, semua perusahaan dalam AAJI akan selalu meningkatkan literasi. Sembari meningkatkan tata kelola organisasi, baik dari sisi kinerja investasi maupun business process asuransi lainnya,” pungkas Edy.