:
Oleh Baheramsyah, Selasa, 2 Mei 2017 | 17:01 WIB - Redaktur: Elvira - 574
Jakarta, InfoPublik – Nilai Tukar Petani (NTP) nasional bulan April 2017 naik sebesar 100,01 dari bulan sebelumnya Maret 2017 sebesar 99,95 atau naik 0,06 persen.
"Kalau dibandingkan Maret terjadi kenaikan tipis 0,06 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto di Jakarta, Selasa (2/5).
Menurutnya, kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,08 persen lebih kecil dari penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,14 persen.
Pada April 2017, NTP Provinsi Kalimantan Barat mengalami penurunan terbesar (1,40 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan tertinggi (0,64 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.
Pada April 2017 terjadi deflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,29 persen disebabkan oleh turunnya satu dari tujuh kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional April 2017 sebesar 108,61 atau turun 0,30 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Suharyanto menambahkan, kenaikan daya beli petani tidak diikuti oleh nelayan. Berdasarkan data BPS, daya beli nelayan atau nilai tukar nelayan (NTN) justru turun 0,15 persen pada April 2017.
Hal ini disebabkan It nelayan turun sebesar 0,27 persen. Sementara Ib hanya turun 0,13 persen. Akibatnya, Indeks harga yang harus dibayar nelayan lebih besar daripada harga yang didapat.