Vaksinasi dan Booster Kurangi Resiko Masuk RS

:


Oleh Putri, Rabu, 10 Agustus 2022 | 06:50 WIB - Redaktur: Untung S - 291


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi dan booster vaksin COVID-19 bisa mengurangi risiko kematian dan masuk rumah sakit (RS).

Hal itu disampaikan dihadapan lanjut usia (Lansia) yang akan mengikuti vaksinasi dosis 1 dan dosis 2, serta booster di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Selasa (9/8/2022).

Ia juga mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien COVID-19 dengan kondisi berat di RS dan pasien yang meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap.

“Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular COVID-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin atau booster,” kata Menkes Budi.

Lansia yang tertular COVID-19 dan dirawat di RS memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi daripada lansia di bawah usia 50 tahun. Kemudian yang paling banyak masuk RS dan meninggal adalah yang belum divaksin.

Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk segera lakukan vaksin maupun booster. Karena jika tertular tidak akan masuk RS dan mengurangi risiko kematian.

Menkes Budi pun mengingatkan masyarakat agar jangan merasa aman hanya karena sudah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Karena efikasi vaksin akan turun setelah enam bulan karena itu perlu dilakukan vaksinasi booster.

“Kita lihat kemungkinan orang tertular COVID-19 yang masuk RS setelah vaksin dosis 1 dan 2, serta booster jumlahnya kecil sekali. Oleh karena itu masyarakat diimbau divaksinasi dosis lengkap dan booster karena itu mengulangi risiko masuk RS atau risiko kematian,” kata Menkes Budi.

Kasus di Indonesia saat ini lebih sedikit yakni sekitar 7.000 per hari daripada kasus di luar negeri seperti Jepang yang mencapai 300 ribuan per hari.

Foto: Kemenkes