KIPI Vaksinasi pada Anak Lebih Rendah Dibanding Dewasa dan Lansia

:


Oleh Putri, Rabu, 26 Januari 2022 | 17:19 WIB - Redaktur: Untung S - 474


Jakarta, InfoPublik - Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) atau efek samping dari pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11, cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa.

Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari, melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Rabu (26/1/2021).

“Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lanjut usia (lansia). Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Hindra.

Berdasarkan data Komnas KIPI, persentase KIPI serius berdasarkan kelompok usia yakni pada usia 31-45 tahun jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus, pada usia 18-30 tahun 97 kasus, usia diatas 59 tahun 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus.

Untuk usia 12-17 tahun terdapat 19 kasus dan usia 6-11 tahun dilaporkan ada satu kasus KIPI serius. Dengan tingkat KIPI serius yang jauh lebih rendah, membuktikan bahwa pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun aman.

Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek yang serius dari penyuntikan vaksinasi COVID-19. Kalaupun ada KIPI sifatnya cenderung ringan dan mudah diatasi.

Hindra mengatakan pihaknya telah melakukan uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac pada anak dan remaja usia 3-17 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk.

“Juga tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin. Sementara itu, untuk vaksin Pfizer efek samping yang paling dominan muncul adalah kemerahan, kemudian kelelahan, sakit kepala dan menggigil,” kata Hindra.

Foto: Kemenkes