Presiden: Tidak Perlu Panik Hadapi Peningkatan COVID-19 Varian Omicron

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 18 Januari 2022 | 16:43 WIB - Redaktur: Untung S - 214


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo mengimbau, seluruh masyarakat harus tetap waspada dalam menghadapi peningkatan tren kasus COVID-19 varian Omicron pada saat ini. Waspadai peningkatan kasus positif ini dengan cara wajar, tidak perlu melakukan hal yang berlebihan dalam menyikapi fenomena di atas dalam beberapa waktu ke depan.

"Tidak perlu bereaksi berlebihan, berhati-hati perlu. Waspada perlu tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan timbulkan kepanikan," kata Presiden Joko Widodo yang dikutip melalui siaran virtual pada Selasa (18/1/2022).

Menurut Presiden, COVID-19 varian Omicron ini lebih mudah menular antar sesama individu. Dengan gejala pada seseorang yang mengidap dari virus ini akan mengalami sejumlah gejala ringan. Pada umumnya, individu yang terpapar dari wabah global COVID-19 varian Omicron ini tidak memerlukan perawatan intensif dari fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit (RS).

"Berbagai studi termasuk laporan menyebutkan varian Omicron memang lebih mudah menular. Namun gejalanya lebih ringan pasien yang terinfeksi varian ini umumnya oleh tanpa harus dirawat," kata Presiden.

Bentuk waspada yang harus dilakukan oleh masyarakat pada saat ini di antaranya adalah mengurangi berbagai kegiatan di pusat-pusat keramaian pada beberapa waktu mendatang, tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri, dan senantiasa menggunakan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap melakukan kegiatan.

"Selalu gunakan masker, menjaga jarak dan jangan lupa mencuci tangan. Intinya ikuti protokol kesehatan dengan disiplin," tutur Presiden.

Di samping itu, lakukan vaksinasi bagi seluruh masyakat yang belum lengkap menerima vaksinasi. Karena vaksinasi yang tengah gencar dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa waktu kedepan, adalah upaya menghindari dampak negatif dari terinfeksi COVID-19 varian Omicron ini.

"Segeralah untuk divaksin, yang sudah mendapatkan vaksin pertama segera vaksin untuk yang kedua. Yang sudah dua kali vaksin, segera cari vaksin ketiga atau booster, karena semuanya gratis," pungkas Kepala Negara.

Foto: BPMI/Setpres