Indonesia Menambah Stok Vaksin Pfizer 

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 15 September 2021 | 09:19 WIB - Redaktur: Untung S - 761


Tangerang, InfoPublik - Indonesia kedatangan vaksin Pfizer sebanyak 274.950 dosis yang diproduksi oleh perusahaan bioteknologi Jerman ternama BioNtech dengan perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer pada Rabu (15/9/2021). 

Kedatangan vaksin itu masuk dalam tahap ke-62 yang tiba pada pukul 08.20 WIB di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Menggunakan maskapai penerbangan K-Mile Air dengan nomor penerbangan 8K804. 

Vaksin yang datang kali ini merupakan vaksin jadi atau siap pakai. Nantinya, vaksin ini akan diberikan kepada masyarakat luas yang mengikuti program vaksinasi massal yang selenggarakan oleh pemerintah pada beberapa waktu ke depan. 

Pada 14 Juli 2021, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk jenis vaksin ini. Hal tersebut didasari oleh, data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen. Data imunogenisitas menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin itu dalam selang 3 minggu menghasilkan respons imun yang baik. 

Berdasarkan informasi yang diterima InfoPublik.id, vaksin kali ini, didapatkan melalui pembelian langsung dengan skema kerja sama yang melibatkan kolaborasi dari berbagai instansi pemerintah maupun pihak lainnya beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, pemerintah mampu mendatangkan vaksin merek di atas melalui kerja sama yang dibangun pada saat ini. 

Ada tiga cara pemerintah mengamankan pasokan vaksin COVID-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga, penanganan wabah global COVID-19 dapat dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan dapat efektif. 

Pertama, dengan cara kerja sama bisnis yakni pembelian langsung dosis vaksin COVID-19 dengan perusahaan farmasi terkemuka di dunia. Sehingga, vaksin yang didapatkan tersebut dapat berkhasiat mencegah infeksi berat dari wabah global COVID-19. 

"Perjanjian yang sifatnya bussines to bussines yang dilakukan oleh pemerintah," ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi pers secara virtual beberapa waktu. 

Kedua, pemerintah melakukan kerja sama yang melibatkan berbagai pihak dari mulai organisasi internasional maupun negara yang disebut dengan multilateral. Melalui kerja sama itu, Indonesia mendapatkan dosis vaksin dari berbagai merek dalam beberapa waktu ke depan. 

"Skema yang melibatkan organisasi seperti COVAX," tuturnya. 

Ketiga, pemerintah mendapatkan pasokan vaksin dari bantuan atau hibah dari negara lain. Yang termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing yang saat ini sedang dilakukan oleh seluruh negara untuk mendorong kesetaraan akses vaksin. 

"Seperti yang datang pada hari ini, pemerintah Belanda memberikan bantuan sebanyak 450 ribu dosis vaksin COVID-19," imbuhnya. 

Tibanya vaksin Pfizer pada hari ini, membuat stok vaksin Indonesia semakin bertambah. Dengan total kepemilikan vaksin Indonesia akan mencapai sebanyak 244.087.340 dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi maupun bentuk mentah (bulk). 

Rincian vaksin COVID-19 yang akan dimiliki Indonesia yaitu sebanyak 202.476.280 dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi maupun bulk, sebanyak 20.997.240 dosis vaksin AstraZeneca, sebanyak 8.000.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, 3.671.460 dosis vaksin Pfizer, dan 500.000 dosis vaksin Janssen (Johnson & Johnson). 

Foto: Amiriyandi InfoPublik