Tokoh Agama Apresiasi dan Sepakat Tanggulangi Pandemi Bersama Pemerintah

:


Oleh Baheramsyah, Sabtu, 21 Agustus 2021 | 07:07 WIB - Redaktur: Untung S - 251


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, mengundang seluruh pemuka agama di Indonesia untuk memberikan penjelasan terkait penanganan pandemi COVID-19 di tanah air.

Dalam forum yang digelar secara virtual pada Jumat (20/8/2021), tak lupa dia mengajak para tokoh agama tersebut untuk berkolaborasi dalam mengendalikan Pandemi COVID-19.

“Indonesia kini telah berangsur-angsur membaik, tetapi kita harus tetap waspada dan tidak lelah untuk mengajak masyarakat bersama-sama melawan pandemi ini,” buka Menko Marves Luhut.

Ia turut mengundang para epidemolog untuk menjelaskan tentang karakteristik Varian Delta serta bagaimana skenario penanggulangannya.

Dalam kesempatan itu, Menko Marves Luhut menegaskan pentingnya peran serta para pemuka agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang anjuran protokol kesehatan (prokes) 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan), vaksinasi serta pentingnya upaya 3T (testing, tracing dan treatment).

Tak lupa, Menko Marves Luhut juga meminta agar tiap tokoh agama bersedia mengedukasi masyarakat supaya mau masuk ke fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) bila terpapar COVID-19. “Jangan malu kalau terkena, kalau bisa segera diajak untuk dirawat di isoter, dan jangan berkecil hati,” ungkapnya.

Senada, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin berpesan tentang bagaimana pentingnya bantuan tokoh agama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. “Sejujurnya masih banyak masyarakat yang menolak kenyataan adanya virus ini, untuk itu kami membutuhkan bantuan ekstra dari tokoh agama, agar kita berkolaborasi dan mengedukasi masyarakat bersama demi menekan pesatnya laju penularan,” pintanya dengan nada serius.

Menyambung, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan bagaimana tokoh agama memegang penting, dimana banyak masyarakat bertumpu pada tokoh agama untuk mendapatkan validasi informasi terkait pandemi.

“Untuk itu, kami menghimbau agar di tiap-tiap khotbah, ceramah agama dapat diselipkan nilai-nilai penanganan pandemi ini terus disosialisasikan,” tegasnya.

Tiap-tiap pesantren nantinya akan dianjurkan untuk melaksanakan vaksin bersama dan akan diberikan masker gratis, melihat adanya fenomena penggunaan masker medis berulang.

Kemudian, terkait pemenuhan fasilitas oksigen, Menteri BUMN Erick Tohir dalam kesempatan itu menyatakan pihaknya sepenuhnya mendukung arahan Menko Marves Luhut Pandjaitan.

"Kami mendukung apa yang diarahkan Pak Menko dan Pak Menkes dalam penanggulangan COVID-19. Kami berupaya keras untuk melakukan pengadaan oksigen yang insyaallah di Jawa cukup aman," katanya.

Diapun lantas menguraikan bahwa Kementerian BUMN bersama dengan TNI dan Polri telah membagikan 300 ribu paket obat gratis di Pulau Jawa dan Bali," tambahnya.

Dan, senada dengan para menteri yang lain, Menteri Erick juga meminta para tokoh agama turut bekerja sama dengan pemerintah dalam menanggulangi pandemi.

Cendekiawan Muslim Ahmad Syafii Maarif yang hadir dalam pertemuan itu berharap agar masyarakat mau disiplin mengikuti anjuran pemerintah. "Saya berharap masyarakat Indonesia sadar bahwa pemerintah tidak jahat, maksudnya baik, negeri ini memang sedang susah, mari kita bersama mengatasi hal ini," ajaknya.

Menyambung, Pengasuh Ponpes Lirboyo KH. Anwar Mansur juga meminta agar masyarakat mematuhi apa yang disampaikan pemerintah demi menjaga keselamatan bersama. "Alhamdulillah pemerintah betul-betul memperhatikan rakyatnya, mudah mudahan perjuangannya diberikan kelancaran oleh Allah Swt," doanya.

Senada, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Pastor Samuel Pangestu mengatakan, "Kami sangat mengapresiasi pemerintah yang menjalankan tugas dengan baik dalam mengatasi wabah virus ini".

Dia Pun mengusulkan agar pemerintah dan pihak gereja bersama-sama melakukan jemput bola guna meningkatkan cakupan vaksinasi. Pendapat para pemuka agama tersebut juga turut diamini oleh Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya serta Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom.

Bahkan secara detil, dia mengusulkan agar melibatkan tiap-tiap kelompok agama hingga unit terkecil ke tingkat RT/RW untuk berbondong-bondong saling mengingatkan dan menegaskan protokol kesehatan dan pentingnya vaksinasi. “Kita juga harus mengajak semua unsur untuk fokus mengatasi pandemi, menghapuskan semua identitas kita baik latar belakang agama, politik dan lainnya demi menuntaskan pandemi yang melanda," ujarnya.

Terakhir, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) XS Budi S Tanuwibowo mengajak semua pihak untuk berjuang bersama-sama dalam penanggulangan Pandemi COVID-19.

"Saya minta kepada pihak-pihak tertentu untuk mengesampingkan syahwat politik dalam upaya pengendalian penularan COVID-19 karena ini adalah masalah bersama," pungkasnya.