Presiden: Daerah Lain Bisa Meniru Rumah Oksigen Gotong Royong

:


Oleh Tri Antoro, Minggu, 25 Juli 2021 | 06:08 WIB - Redaktur: Untung S - 178


Jakarta, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Rumah Oksigen Gotong Royong yang berlokasi di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu (24/07/2021). 

Kepala Negara sangat mengapresiasi inisiatif pembuatan rumah oksigen tersebut, karena berpotensi membantu mengurangi tekanan pada rumah sakit. Terutama di beberapa provinsi yang memiliki tingkat keterisian tempat tidur cukup tinggi. 

Adanya fasilitas tersebut, dapat menjadi inspirasi bagi pemangku kepentingan di berbagai daerah lain untuk berkolaborasi menciptakan Rumah Oksigen Gotong Royong seperti ini. Dengan begitu, penanganan wabah global COVID-19 dapat dilakukan secara optimal ke depan.  

“Adanya penambahan kapasitas ini menjadikan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit bisa sedikit tidak tertekan. Sekali lagi saya sangat menghargai dan kita berharap ini tidak dibangun, dikerjakan di Jakarta saja, tetapi bisa di-copy di tempat-tempat lain, di provinsi-provinsi lain,” ungkap Presiden melalui siaran virtual yang ditayangkan Setpres. 

Kedatangan beliau, untuk melihat progres pembangunan fasilitas Rumah Oksigen Gotong Royong tersebut secara langsung. Agar, tempat itu dapat segera melayani masyarakat yang membutuhkan oksigen di tengah pandemi pada Agustus 2021. 

“Saya melihat secara langsung Rumah Oksigen Gotong Royong yang dalam proses ini belum selesai. Nanti akan selesai minggu depan dan akan rampung 100 persen nanti mungkin di awal Agustus yang bisa menampung kurang lebih 500 pasien,” ujar Presiden Jokowi di lokasi. 

Rumah oksigen tersebut merupakan fasilitas kesehatan yang diinisiasi oleh grup perusahaan teknologi GoTo bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, PT Aneka Gas Industri (Samator Grup), dengan dukungan dari PT Master Steel, Tripatra Engineering, serta Halodoc. 

“Ini adalah kerja sama gotong royong Kadin, ada GoTo, ada PT Aneka Gas Industri (Samator), ada PT Master Steel yang memiliki lahan, dan juga perusahaan-perusahaan yang lain,” ujar Kepala Negara.

Foto: BPMI