Presiden Ajak Seluruh Komponen Jadi Relawan Hadapi COVID-19 

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 9 Juli 2021 | 17:05 WIB - Redaktur: Untung S - 241


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo mengajak, seluruh komponen masyarakat menjadi relawan dalam menghadapi krisis COVID-19. Agar, badai pandemi yang saat ini merebak di Indonesia dapat segera berlalu dalam beberapa waktu ke depan. 

"Kepada para mahasiswa, pemuda, ibu PKK, kader posyandu untuk bersama bahu-membahu bergotong-royong menjadi sukarelawan atau relawan," ujar Presiden Joko Widodo melalui siaran virtual yang ditayangkan melalui akun Sekretariat Presiden (Setpres) pada Jumat (9/7/2021). 

Menurut dia, bantuan dari komponen di atas, akan membawa angin segar terhadap berbagai pihak yang tengah berjuang melawan pandemi ini. Mengingat, para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan Tenaga Kesehatan (Nakes) sudah berjuang melawan COVID-19 semenjak awal tahun lalu. 

Oleh karena itu, diperlukan tambahan tenaga yang berasal dari berbagai komponen masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Dengan begitu, pemerintah dapat secara optimal melakukan serangkaian kebijakan strategis dalam memutus rantai penyebaran wabah global di tanah air. 

"Lebih bagus lagi apabila ada tambahan relawan-relawan dari seluruh komponen masyarakat.  Sehingga penanganan ini bisa kita tangani dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Senada dengan hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mengatakan, kolaborasi seluruh elemen masyarakat secara aktif diperlukan dalam upaya penanganan wabah global COVID-19. Khususnya, dalam menyukseskan vaksinasi massal yang akan digelar pada berbagai wilayah di dalam negeri beberapa waktu ke depan. 

Mengingat, target vaksinasi massal COVID-19 yang telah ditetapkan pemerintah sebanyak 70 persen atau sekitar 181,5 juta dari jumlah penduduk. Artinya, diperlukan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan yang terkait, demi mempercepat proses vaksinasi yang digelar. 

"Pekerjaan yang tidak gampang. Jadi, tidak bisa Pemerintah saja, tidak bisa juga hanya aparat atau petugas kesehatan, tetapi seluruhnya baik Pemerintah, dunia usaha, media, organisasi sosial kemasyarakatan dan perguruan tinggi atau dunia akademik kita sendiri harus terlibat di dalamnya,” kata Menkominfo, Johnny G. Plate beberapa waktu lalu.