April 2021, Ada Kenaikan Kasus COVID-19

:


Oleh Putri, Selasa, 4 Mei 2021 | 04:32 WIB - Redaktur: Untung S - 550


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam kurun waktu dua minggu terakhir melihat adanya tren peningkatan jumlah keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) di sejumlah rumah sakit (RS) di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi COVID- 19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pada Senin (3/5/2021) mengatakan di Indonesia ada kecenderungan perubahan dari wilayah kategori risiko rendah menjadi risiko sedang dan risiko tinggi.

“Sebagai gambaran, situasi di Indonesia pada 29 April 2021 lalu angka kasus mencapai 5.833. Lalu pada 30 April 2021 menjadi 5.500 kasus. Ini menjadi alarm kita setelah kita mengupayakan sejak Februari hingga Maret untuk turun, lalu di April 2021 terlihat ada kecenderungan kenaikan,” kata Nadi

Indikasi lainnya menurut keterangan Nadia adalah adanya catatan peningkatan kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak 20 persen dalam tujuh hari terakhir. Begitu juga dengan tren rawat inap di RS, terjadi peningkatan 1,28 persen.

Pantauan Kemenkes mencatat terjadi jumlah keterpakaian baik itu ruang isolasi maupun ruang perawatan insentif pada rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Kementerian lainnya.

Dalam seminggu terakhir, terlihat ada kecenderungan peningkatan keterisian tempat tidur di 18 Provinsi seperti misalnya di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sulawesi, pulau Jawa, dan Kalimantan.

Nadia mengatakan pihaknya melihat beberapa minggu ini muncul beberapa klaster penularan COVID-19 seperti klaster perkantoran, buka bersama, klaster tarawih di Banyumas, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang.

Kemungkinan terjadinya super spreader pada klaster-klaster tersebut. Super spreader yang dimaksud kata Nadia adalah jumlah terkonfirmasi secara singkat dan cepat ke sejumlah orang, dikarenakan adanya interaksi dan diikuti oleh lemahnya disiplin protokol kesehatan.

“Kami mendapatkan informasi, di Banyumas ada 51 orang terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pelaksanaan shalat tarawih di dua masjid,” kata Nadia. (Foto: Kemenkes)