UMKM di Bali Sambut Delegasi KTT G20 dengan Sistem Pembayaran Digital

:


Oleh Jhon Rico, Minggu, 13 November 2022 | 14:36 WIB - Redaktur: Untung S - 399


Nusa Dua, InfoPublik - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali melengkapi dirinya dengan sistem pembayaran digital. Selain tuntutan era digitalisasi, juga untuk menyambut para tamu yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15- 16 November 2022 di  Bali.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah sistem pembayaran digital yang digagas oleh Bank Indonesia. Bank sentral menyatukan beragam macam QR dari berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran yang menggunakan QR code. Sehingga konsumen tidak perlu lagi harus membawa uang tunai dan pelaku usahapun tidak repot lagi menyediakan uang kembalian.

"Sejak pandemi kami sudah mulai menggunakan QRIS, meminimalkan pegang uang dan pelanggan juga senang karena mereka bisa memilih mau bayar pakai apa saja," kata pemilik 25PM Coffee Nusa Dua, Raden Adrian Noor, dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Minggu (13/11/2022).

Menurut dia, sekitar 50 persen pengunjung kafenya sudah menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran, dari total pendapatannya sekitar Rp5-6 juta setiap hari.

Sementara itu, seorang karyawan Ayam Kremes Bumbu Kuning di Jimbaran, Bali menjelaskan, dengan menggunakan QRIS, penjual dan pembeli lebih mudah dan tidak repot menyediakan uang kembalian.

Ia pun menambahkan total transaksi dengan menggunakan QRIS di tokonya bisa mencapai sekitar Rp1 juta setiap harinya.

Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho memperkirakan jumlah merchant akan terus bertambah hingga ke kisaran 577.000, sedangkan pengguna diperkirakan bisa mencapai 546.000, hingga akhir 2022.

BI bersama pemerintah daerah, perguruan tinggi dan perusahaan jasa sistem pembayaran terus melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke desa-desa bahkan pedagang kaki lima.

Berdasarkan volume, setiap bulannya rata-rata transaksi menggunakan QRIS mencapai 1,3 juta atau tumbuh hingga 226 persen, dibanding periode yang sama Agustus 2021.

Sedangkan secara nominal total transaksi mencapai Rp141 miliar per bulan, atau tumbuh hingga 336 persen dibanding tahun lalu.

Bank sentral cukup gencar mendorong pelaku usaha untuk menggunakan pembayaran secara digital. Bahkan isu ini akan dibawa dalam diskusi G20 melalui forum inklusi keuangan digital untuk memperluas akses bagi pemuda, wanita dan UMKM.

Di Bali saja, total pengguna atau user telah mencapai 474.000, dengan tambahan pengguna baru mencapai 269.417, hingga September 2022.

Tak heran bila Bali menduduki peringkat ketiga terbesar di Indonesia dari sisi jumlah pengguna, setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta.

Sedangkan dari sisi merchant sekitar 57 persen adalah usaha mikro, pada usaha kecil tersebar sekitar 29 persen. Sisanya pada usaha menengah dan besar. Sehingga total merchant QRIS sudah mencapai 532.206.

Foto: dok. InfoPublik