Pengamanan KTT G20 Bali sesuai Standardisasi Internasional

:


Oleh Jhon Rico, Senin, 7 November 2022 | 10:41 WIB - Redaktur: Untung S - 928


Jakarta, InfoPublik - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mempersiapkan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di bali pada 15-16 November 2022 dengan sangat baik sesuai standardisasi internasional.

Polri mengerahkan 9.700 personel gabungan dari Polda Bali, Polda Nusa Tenggara Barat, Polda Jawa Timur, dan di Bawah Kendali Operasi (BKO) Mabes Polri.

Sigit menginginkan pengamanan KTT G20 memiliki standardisasi internasional. Selain KTT G20 harus berjalan dengan baik, standardisasi pengamanannya pun harus disesuaikan, karena semuanya menjadi pertaruhan negara.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama pejabat utama Mabes Polri pun telah meninjau langsung simulasi pengamanan pada operasi Puri Agung 2022 melalui Monitoring yang dikendalikan langsung di Command Center Mapolda Bali.

“Baru saja kami melaksanakan peninjauan langsung, terkait dengan simulasi yang dikendalikan langsung di ruang command center,” Kata Sigit dikutip dari keterangan resminya, Senin (7/11/2022)

Listyo menjelaskan Command Center Polda Bali tersambung dengan ribuan kamera pengawas yang ada di Bali khususnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

“Sebagai contoh pada saat melaksanakan pelatihan dengan menggunakan sarana yang ada di command center, dapat mengetahui jalur yang dilewati mulai semenjak titik Kedatangan dari mulai bandara mengarah kepada akomodasi dan venue,” Jelas Sigit.

Apabila ada hambatan maka pihaknya telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif, semua dapat terpantau di command center sebagai pusat komando dan kendali operasi.

Command center tersebut juga bisa mengetahui di mana penempatan posisi anggota serta sarana dan prasarana yang sudah ditempatkan.

Selain itu, fasilitas tersebut juga dilengkapi dengan teknologi face recognition sehingga jika ada orang yang dicurigai masuk daftar orang pencarian orang (DPO) kepolisian bisa segera melakukan tindakan.

“Tadi saya cek langsung untuk memastikan itu berfungsi atau tidak, tadi kita lihat semuanya bisa berjalan baik dalam simulasi pada saat melaksanakan kegiatan rol akhir pengawalan mulai dari bandara sampai dengan lokasi,” terang Sigit.

Sigit menambahkan, pihaknya juga melaksanakan sepintas simulasi dengan menggunakan konsep virtual (metaverse), sehingga mendapatkan gambaran nyata, hal itu mempermudah memberikan gambaran terkait simulasi dengan fakta di lapangan.

Polri pun telah menggelar gladi bersih apel pasukan pengamanan KTT G20 di Bali, pada Minggu (6/11/2022).

“Hari ini kita melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan, dari tadi pagi melaksanakan gladi untuk persiapan apel pengamanan, kemudian setelah itu kita meninjau venue-venue yang memang akan menjadi rangkaian kegiatan kunjungan,” kata Kapolri.

Selain itu, Kapolri juga melakukan koordinasi dengan Paspampres untuk memastikan titik-titik pengamanan yang dibagi menjadi tiga ring pengamanan.

Dengan koordinasi langsung itu, Kapolri ingin memastikan semua unsur pengamanan memahami terkait dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing ring pengamanan.

“Kita yakin bahwa seluruh rangkaian pengamanan khususnya yang dilaksanakan oleh Polri dan juga TNI ini bisa berjalan dengan baik, koordinasi di lapangannya juga bisa berjalan dengan baik. Ke depannya kita harapkan seluruh rangkaian berjalan dengan aman,” tegas mantan Kabareskrim Polri itu.

Kapolri menyampaikan bahwa Polri akan menempatkan personel di tiap titik perbatasan mulai di Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada titik-titik perbatasan yang mengarah ke Bali itu, kata Kapolri, juga dipasang kamera CCTV yang dilengkapi dengan pemindai wajah alias face recognition.

“Sehingga kemudian daftar dan data orang-orang yang kita pantau semuanya termonitor. Dan itu, tentunya kita terus lakukan evaluasi sehingga kemudian semuanya bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Foto: Divhumas Polri