Menkominfo Apresiasi Kinerja Tim Indonesia di Forum DEWG G20 dan Sidang ITU PP 22

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 2 November 2022 | 10:34 WIB - Redaktur: Untung S - 291


Jakarta, InfoPublik – Kinerja Tim Indonesia dalam Sidang International Telecommunication Union Plenipotentiary Conference ke- 22 (ITU PP 22) di Bukarest, Rumania pada awal Oktober 2022 lalu diapresiasi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, karena berhasil membuat bangsa ini terpilih menjadi Anggota Dewan ITU Periode 2023-2026 dan mendorong adopsi tata kelola data global di forum internasional tersebut.

“Data mempunyai nilai ekonomi begitu tinggi, yang katanya sekarang adalah data is the new gold, new platinum, namun juga data berkaitan dengan geostrategis, geopolitik dan sovereignty (kedaulatan) suatu bangsa sehingga begitu pentingnya itu dilakukan,” kata Menkominfo dalam keterangannya terkait acara Evaluasi Kegiatan DEWG-DEMM G20 dan Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan ITU Periode 2023-2026, di Jakarta, pada Selasa (1/11/2022).

Menurut Menkominfo, adopsi prinsip dasar tata kelola data global telah sukses dilakukan setelah melalui perjuangan dalam rangkaian pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.

Prinsip yang terkandung dalam tiga isu prioritas DEWG tersebut yaitu, Konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19 (Connectivity and Post COVID-19 Recovery), Literasi dan Ketrampilan Digital (Digital Literacy and Digital Skills), serta Arus Data Lintas Batas Negara dan Arus Data Bebas Dengan Kepercayaan atau Cross-Border Data Flows (DBDF) and Data Free-Flow with Trust (DFFT).

“Kementerian Kominfo berupaya memperjuangkan isu prioritas ketiga dalam DEWG secara internasional. Hal ini dikarenakan Indonesia perlu memiliki preposisi dan isu mengenai data merupakan salah satu yang penting untuk dibahas saat ini,” tutur Menkominfo.

Dalam pembahasan isu mengenai CBDF dan DFFT, lanjutnya, Indonesia memasukkan empat prinsip dasar yang meliputi keabsahan (lawfulness), keadilan (fairness), transparansi (transparency), dan timbal balik (reciprocity).

“Saat itu saya menyampaikan kepada bahwa Indonesia perlu punya preposisi untuk isu ini,” tandasnya.

Lebih lanjut Menkominfo Johnny mengatakan, dalam Forum ITU, ASEAN plus China, serta pertemuan dengan Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan India, Pemerintah Republik Indonesia pun terus menekankan empat prinsip dasar tersebut untuk diperjuangkan dan menjadi preposisi di Forum G20.

Upaya adopsi empat prinsip tata kelola data menurutnya bukan hal yang mudah karena harus berbenturan dengan peraturan-peraturan yang sudah ada di negara-negara lain, sehingga kinerja Tim Indonesia patut diapresiasi.

“Saya berterima kasih bahwa itu berjalan dengan baik, saya kira kita perlu memberikan applause dan ucapan selamat,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Jenderal kementerian Kominfo, Mira Tayyiba; Direktur Jenderal SDPPI, Ismail; Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latif; Staf Khusus Menkominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi; serta Staf Khusus Menkominfo bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang.

Foto: AYH/Humas Kominfo