Dukung G20, Pemkab Mabar Galakan Tanam Padi Sawah Tahap II di Boleng

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Minggu, 22 Mei 2022 | 07:55 WIB - Redaktur: Tobari - 549


Labuan Bajo, InfoPublik - Guna mendukung Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan menyiapkan agenda Internasional G20, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultura dan Perkebunanan siap mendukung dalam kesiapan ketahanan pangan di Manggarai Barat.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan impian kesiapan ketahanan pangan terutama beras yaitu dengan mengerahkan dan mendorong para petani untuk menanam padi sawah Tahap II di hamparan Lengkong Sungkem kampung Bentala desa Mbuit Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (17/5/2022).

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat Laurensius Halu dihadapan para petani kelompok "Maju Bersama" di Kampung Bentala memberikan apresiasi sekaligus dorongan bagi para petani agar memanfaatkan lahan yang ada.

Termasuk lahan sawah dikelola dengan baik, karena untuk menyukseskan sektor pertanian sangat tergantung masyarakat dalam hal ini, petani sebagai pelaku utama.

Menurut Kadis Laurensius, Kabupaten Manggarai Barat adalah salah satu wilayah DPSP. Labuan Bajo sebagai DPSP merupakan tempat datangnya para wisatawan. Maka sebagai tuan rumah selalu siap sedia untuk menjamu para pengunjung yang datang di Manggarai Barat.

"sebagai tuan rumah kita selalu siap sedia dengan menyediakan makanan, minuman, sayur-sayuran serta tempat penginapan yang nyaman bagi wisatawan. Bagaimana menyiapkan makan minum, maka perlu ada gerakan secara bersama seperti menyediakan penangkar padi sawah di Boleng sebanyak 10 hektare dan di Kuwus 15 hekatare," jelasnya.

Menurutnya, dengan banyak hajatan yang akan di selenggarakan di daerah ini, kewajiban warga Manggarai Barat menyediakan, makanan, minuman, sayur, serta lauk pauk bagi para pengunjung.

Hal senada di sampaikan Staf Khusus Bupati Manggarai Barat Anggalinus Gapul. Anggalus mengatakan, mengingat begitu banyak agenda yang akan datang dilaksanakan di Manggarai Barat seperti G20 oleh karena itu diminta kepada para petani untuk memanfaatkan momen ini dengan menyediakan beras.

Untuk itu dirinya meminta kepada petani untuk memanfaatkan lahan pertanian dengan menanam padi. Hal itu di lakukan untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras di Manggarai Barat, dan tidak lagi mendatangkan beras dari luar, Namun harus disiapkan sendiri oleh petani Mabar.

Sementara Ketua Gapoktan Maju Bersama Bentala Simplisius Jehadu meminta kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat agar membangun sumur tanah dangkal untuk menunjang kebutuhan persawahan di kampung Bentala

Selain itu dirinya juga meminta kepada Pemkab Manggarai Barat untuk meningkatkan status jalan tani dari Bentala menuju lokasi persawahan Sungkem.

Menanggapi hal itu anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat Wihelmus Syukur mengatakan, untuk kebutuhan jalan tani di kampung Bentala, akan di usahakan dalam tahun anggaran 2023.

Namun salah satu persoalan adalah warga yang ada di lokasi itu, tidak ada yang merelakan lahan untuk jalan.

Lebih lanjut Wihelmus mengatakan mengatasi air untuk mengairi persawahan yang ada, sebenarnya tidak perlu untuk membangun air sumur tanah dangkal.

Namun yang di butuhkan adalah irigasi mesin pengisap, karena posisi kali ada di bawah, sedangkan lahan sawah ada di bagian atas.

Selain itu yang menjadi kebutuhan petani di Bentala juga, hingga kini belum ada mesin pengering padi dan alat pertanian lain masih terbatas.

Petugas Penyuluh Lapangan Desa Mbuit Lusia Nial menginformasikan luas lahan sawah yang di kelola dalam musim tanam II tahun ini di desa Mbuit mencapai 650,5 hektar, namun karena ada perubahan musim hujan tahun ini bertambah menjadi 725,25 hektar. (Mckabmanggaraibarat/Frumens/Sebinus -Tim IKP Kominfo Mabar/toeb)