Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Terus Diperjuangkan

: Foto: Dok. Lemhannas


Oleh Isma, Kamis, 26 September 2024 | 09:45 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 13


Jakarta, InfoPublik -  Tenaga Profesional Bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi Lembaga Ketahanan Nasional Edy Prasetyono menilai selama 10 tahun memimpin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan pendekatan yang seimbang dalam upaya menjaga stabilitas kawasan dan memperjuangkan kepentingan Indonesia berupa pertumbuhan ekonomi.

“Saya kira itu yang paling utama, yang selama ini disampaikan oleh Pak Jokowi,” kata di sela-sela Jakarta Geopolitical Forum 2024 di The Ritz-Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta. Rabu (25/9/2024).

Ditambahkannya, pertumbuhan ekonomi hanya bisa dicapai apabila dalam situasi damai dan kerja sama regional. Oleh karena itu, Indonesia selalu menekankan pentingnya dialog dengan berbagai kawasan.

Selain itu, lanjut Edy, selama Kepemimpinan Jokowi, Indonesia juga menjalin berbagai dialog dengan negara-negara yang terlibat di dalam konstelasi geopolitik kawasan.

Menurutnya, selama sepuluh tahun, Jokowi memperjuangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam strategi geopolitiknya. “Yang paling utama, yang beliau (Jokowi) sampaikan selama 10 tahun adalah kepentingan Indonesia. Kepentingan Indonesia yang paling utama adalah pertumbuhan ekonomi,” ujar Edy.

Edy Prasetyono menjelaskan setidaknya ada dua fokus utama Indonesia dalam menghadapi tantangan geomaritim yang semakin kompleks. Pertama adalah menjaga stabilitas dalam rangka mencegah terjadinya konflik antar negara dalam kawasan Indo-Pasifik.

“Itu penting sekali karena negara-negara di kawasan ini terutama negara besar, memang luar biasa mereka kompetisinya. Jadi, menjaga stabilitas, mencegah terjadinya konflik, itu fokus pertama,” tegasnya.

Fokus kedua, Edy menyoroti soal pertumbuhan ekonomi yang menurutnya cukup ditentukan oleh jalur laut. Ia menyebut akan menjadi baik bila antar negara berkolaborasi memanfaatkan kekuatan maritim untuk memperkuat ekonomi.

“Karena perdagangan, 90 persen itu depend on sea route, dan kemudian resources di dalam maritim, kalau misalnya ada kooperatif atau kolaboration antar beberapa negara akan jauh lebih baik,” tuturnya.

JGF 2024 terselenggara atas kerja sama Lemhanna dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Agenda ini dihadiri oleh 300 peserta dari kementerian serta lembaga dalam dan luar negeri.

Adapun forum ini dihelat sebagai wadah berbagai ide konstruktif serta bertukar perspektif terkait kompleksitas tantangan geopolitik serta ketahanan maritim di kawasan Indo-Pasifik yang mencakup tantangan, mitigasi hingga peluang kolaborasi antar negara ke depan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Isma
  • Kamis, 26 September 2024 | 09:10 WIB
Ketua Marga Merauke Ajak Masyarakat Dukung Program Cetak Sawah
  • Oleh Untung Sutomo
  • Jumat, 20 September 2024 | 17:53 WIB
Presiden Jokowi Cek Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Dukuh Kupang Surabaya
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 11 September 2024 | 21:23 WIB
Jakarta Perkuat Transportasi Publik, MRT Lin Timur-Barat Fase I Tahap I Resmi Dibangun
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Selasa, 10 September 2024 | 19:21 WIB
Menko Polhukam: PON XXI Perekat Kesatuan Bangsa di Tengah Keberagaman
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 9 September 2024 | 19:11 WIB
Pemerintah Atur Kebijakan Perdagangan Tanaman Kratom lewat Dua Permendag Baru
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Minggu, 8 September 2024 | 17:25 WIB
PON XXI Aceh-Sumut: Kominfo Resmikan Media Center untuk Dukungan Publikasi dan Prestasi